youngster.id - Basoeki Abdullah adalah salah satu pelukis besar Indonesia yang telah mendapat pengakuan internasional. Bahkan beliau adalah salah satu pelukis Indonesia yang paling berpengaruh pada abad ke-20. Karya lukisan bergaya realis dan naturalis akan dipamerkan dalam format digital yang immersive.
Adalah Galeri Indonesia Kaya bekerjasama dengan Gondola Team menggelar pameran bertajuk Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah yang akan berlangsung hingga April 2025 di Jakarta.
Program Director Galeri Indonesia Kaya Renitasari Adrian mengatakan, pameran ini untuk memperkenalkan sosok Basoeki Abdullah serta karya-karya beliau kepada masyarakat terutama generasi muda.
“Kami menghadirkan pameran digital yang memberikan pengalaman virtual melalui sajian immersive karya Basoeki Abdullah yang pertama di Indonesia. Karyanya tidak hanya sekadar lukisan, tetapi juga jendela yang memperlihatkan jiwa bangsa dan kekayaan budaya Indonesia. Melalui gaya realisme dan naturalisme yang sangat halus, ia berhasil mengabadikan pesona alam dan keanggunan sosok manusia secara luar biasa. Kepekaannya terhadap detail, warna, dan ekspresi membuat setiap lukisan Basoeki Abdullah terasa hidup dan berbicara kepada penontonnya,” kata Renitasari dikutip dari keterangan pers Senin (18/11/2024) di Jakarta.
Pameran digital ini akan menyajikan 14 karya sang maestro yang mempresentasikan keberadaan alam dan kisah-kisah lokal Indonesia. Menurut Renitasari, melalui karya-karya sang Maestro yang disajikan melalui media virtual inilah, pengunjung dapat mengetahui dan menikmati dengan mudah dan jelas tentang keberadaan kisah dalam pewayangan, legenda atau mitologi maupun pemandangan alam yang dipenuhi gunung dan sawah di Indonesia.
“Basoeki Abdullah adalah sosok pelukis yang mampu menghadirkan keindahan dan kedalaman emosi dalam setiap goresan kuasnya. Dengan teknologi digital yang juga interaktif, pameran ini tidak hanya menampilkan potret wajah, tetapi juga keindahan alam dan budaya Indonesia yang digambarkan Basoeki penuh dengan pesona gunung dan sawah, serta kisah-kisah mitologis dan pewayangan. Semoga pameran digital ini dapat mengenalkan sosok dan menambah wawasan masyarakat tentang karya-karya Basoeki Abdullah,” ucapnya.
Para pengunjung Galeri Indonesia Kaya dapat menikmati 14 karya dari Basoeki Abdullah yang diolah dan disajikan kembali melalui media virtual seperti lukisan Flora dan Fauna Kekayaan Langka (1980-an), Perubahan Kehidupan Dunia (1960-70an), Sungai Tak Pernah Kembali (1970-an), Pantai Flores (1942), Jika Tuhan Murka (1950, Pemandangan di Kintamani (1950-an), Landscape of Gunung Merapi (1970-an).
Tak hanya lukisan pemandangan, pameran digital ini juga menampilkan kisah pewayangan seperti lukisan Bima Suci Berjuanglah Sampai Tercapai (1984), Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena Memperebutkan Sembadra (1954), Perkelahian Antara Rahwana dan Jatayu Memperebutkan Sita (1950-1954).
Selain itu ada juga lukisan digital dari Potret Diri Basoeki Abdullah (1940-an), Potret Diri RA Kartini (1976), Potret Diri Ir. Soekarno, dan juga Potret Diri dr. Wahidin Sudirohusodo. Lukisan-lukisan ini merupakan koleksi dari berbagai tempat, antara lain Museum Basoeki Abdullah, Museum Kebangkitan Nasional, Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Kepresidenan Bogor, maupun koleksi pribadi kolektor yang menyukai karya Basoeki Abdullah. Semua karya yang ditampilkan dan telah melalui kurasi ketat.
Mikke Susanto, selaku Kurator mengungkapkan, pemilihan 14 lukisan dalam pameran Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah dilakukan dengan pertimbangan khusus untuk menunjukkan perjalanan Basoeki Abdullah sebagai maestro lukis.
“Kami ingin para pengunjung dapat mendapatkan gambaran dalam menggambarkan alam dan budaya Indonesia. Melalui lukisan-lukisan ini, pengunjung tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan pesona Indonesia yang dikemas dengan teknologi digital. Sebagai kurator, saya percaya bahwa keempat belas karya dari Basoeki Abdullah yang dikemas dengan teknologi interaktif ini mampu menghadirkan Indonesia dalam perspektif yang menyentuh dan immersive, melampaui sekadar representasi visual,” ungkapnya.
Pengerjaan format digital dilakukan oleh Gondola Team, sekelompok seniman multidisiplin dari berbagai latar belakang, mencakup seniman lukis, programmer, ahli tata cahaya, seniman instalasi dan ahli kriya.
“Karya-karya Basoeki Abdullah merupakan mediator visual yang menarik benak setiap penonton. Apalagi ketika lukisan-lukisannya ditampilkan dalam format dengan teknologi digital terkini, semakin memanjakan imajinasi bagi yang menontonnya. Kami berharap karya-karya Basoeki Abdullah bisa dinikmati dengan pendekatan baru yang lebih interaktif dan menarik. Menampilkan karya-karyanya dalam format digital bukan berarti mengurangi nilai aslinya, tetapi justru membuatnya lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama anak muda yang lebih dekat dengan teknologi,” ujar Laila Azra, pemrakarsa Gondola Team.
Sementara itu, Cecilia Sidhawati, putri Basoeki Abdullah mengungkapkan, pameran digital Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap karya Basoeki Abdullah.
“Ini adalah pameran digital pertama yang menghadirkan karya-karya beliau, dan kami percaya bahwa melalui teknologi, sosok Basoeki Abdullah dan kecintaannya pada alam dan budaya Indonesia dapat dikenalkan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diakses oleh generasi yang lebih muda. Semoga pameran ini juga dapat menginspirasi para pelukis muda untuk mengeksplorasi berbagai ide untuk karya-karya yang akan mereka buat,” ungkapnya.
Basoeki Abdullah yang lahir pada 27 Januari 1915 di Surakarta merupakan pelukis beraliran realis dan naturalis. Beliau pernah memenangi sayembara melukis Ratu Juliana pada 1948, mengalahkan 87 pelukis Eropa. Ia juga merupakan salah satu pelukis langganan Presiden Soekarno. Basoeki Abdullah juga pernah mengadakan pameran lukisan di mancanegara, seperti di Singapura, Italia, Portugal, dan Inggris.
STEVY WIDIA
Discussion about this post