Generasi Muda Gandrungi Startup

Generasi muda mulai menggandrungi startup dan e-commerce. (foto : ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Era digital telah menumbuhkan bisnis e-commerce dan start-up di Tanah Air. Generasi muda yang melek teknologi pun menggandrungi bisnis berbasis teknologi digital ini. Dalam mengembangkan e-commerce, entrepreneur juga butuh persiapan. Salah satunya, bisa dimulai sejak berada di lingkungan perguruan tinggi.

Dosen dari Fakultas Bisnis University of Technology Sydney (UTS), Dr Nigel Bairstow mengungkapkan, generasi muda menjadi aktor yang sangat potensial di industri e-commerce di Indonesia. Dan industri ini akan terus berkembang saat negara tersebut memanfaatkan pertumbuhan jumlah start-up lokal dan internasional.

“Seiring dengan perkembangan industri e-commerce, akan ada lebih banyak investor yang melihat kesempatan dari pertumbuhan yang ditawarkan start-up lokal. Artinya, akan ada kesempatan besar bagi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi pada industri ini,” kata Nigel dalam pernyataan resmi, Selasa (26/4/2016) di Jakarta.

Dia menjelaskan, berdasarkan data dari asosiasi World Economic Outlook Internet Service Providers, potensi pasar e-commerce Indonesia naik dua kali lipat dari Rp12 triliun pada 2014 menjadi Rp25 triliun pada 2016. Bahkan, Indonesia juga memiliki jumlah pengguna smartphone tinggi.

“Smartphone menjadi platform dalam menggunakan transaksi online dalam negara. Dengan penetrasi smartphone yang diprediksi mencapai 100 juta pengguna beberapa tahun mendatang, Indonesia dapat menjadi salah satu pasar e-commerce yang dinamis di kawasannya,” terangnya.

Nigel menjelaskan, dalam mengembangkan e-commerce, entrepreneur juga butuh persiapan. Salah satunya, bisa dimulai sejak berada di lingkungan perguruan tinggi. Kampus harus memberikan wadah supaya para mahasiswa bisa menuangkan ide-ide kreatifnya. Mata kuliah dirancang dengan model yang lebih aplikatif dan variatif. Bahkan, mata kuliah dari fakultas lain bisa dipelajari dan saling terintegrasi jika keduanya berkesinambungan.

“Kami ingin menyiapkan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Selain kreatif mereka juga harus berani ambil risiko dan berpikir out of the box,” tuturnya.

Minat tinggi kaum muda dalam mengembangkan e-commerce, imbuh Bairstow, harus diimbangi dengan penyesuaian diri mereka terhadap industri tersebut. Sehingga, butuh kemampuan dan kualifikasi agar dapat memposisikan mereka sebagai salah satu kunci dari suatu pasar online.

“Generasi muda akan dengan mudah menyesuaikan diri terhadap industri ini. Di UTS:INSEARCH dan UTS, banyak murid kami yang sudah mengembangkan ide bisnis mereka ketika sedang belajar, yakni dengan terjun dalam inovasi yang dinamis dan bidang kreatif sekitar kampus. Sehingga saat lulus, banyak yang memulai bisnis mereka sendiri,” tandas Bairstow.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version