youngster.id - Pandemi Covid-19 telah mendorong penetrasi digital dengan pesat sekali. Seiring dengan itu, Gojek sebagai perusahaan teknologi mengalami pertumbuhan. Untuk itu, Decacorn Indonesia ini terus melakukan teroboson dengan harapan dapat menjadi kontributor ekonomi digital terbesar di Indonesia.
Co-CEO Gojek Grup Andre Soelistyo mengatakan pertumbuhan ekonomi digital di masa pandemi Covid-19 meningkat pesat bahkan mencapai hingga 25%. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi dalam transaksi perdagangan saja tetapi juga para pengguna jasa dan penyedia jasa.
“Kondisi tersebut sangat baik untuk Gojek sebagai perusahaan yang membangun infrastruktur digital akselerasi. Platform kami sangat lebar. Memang ada yang terpukul tetapi ada layanan lainnya seperti pemesanan makanan atau logistik serta pembayaran atau financial services kami yang berkembang pesat,” ungkap Andre dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference IDE 2021 bertema Reimaging The Future of Indonesia, yang disiarkan virtual Selasa (23/3/2021).
Pada masa pandemi, Gojek menghadirkan berbagai layanan kepada konsumen seperti food delivery dan grocery dengan membeli bahan pangan melalui platform. Begitu pula dengan layanan payment, Gojek menjembatani transaksi digital.
“Akhirnya kami membuat fitur-fitur dan produk-produk baru yang lebih menyeluruh terhadap berbagai jenis pedagang dengan tujuan membantu menjual secara digital. Contoh untuk pembayaran kami ada Selly. Itu tools untuk para pedagang UMKM agar dapat berjualan melalui social platform seperti WhatsApp atau masaging app yang lain,” katanya.
Selain itu, Gojek juga memiliki fitur-fitur produk baru yang dikembangkan dalam satu tahun terakhir. Tujuannya bukan hanya untuk perkembangan dan pertumbuhan bisnis saja tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab Gojek sebagai bisnis platform digital terbesar di Indonesia.
“Jadi fitur yang kami keluarkan untuk mendukung eksositem kami supaya terus bertahan dan berkembang. Karena bisnis kami sebetulnya hidup matinya ada di ketahanan dan perkembangan UMKM di Indonesia dan teman-teman mitra driver. Itu penting sekali,” tuturnya.
Selama pandemi virus corona, perusahaan berfokus memperkuat layanan dan kinerja bisnis di pasar yang sudah ada. “Setelah itu, baru kami melihat peluang untuk tumbuh di negara lain,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post