Google Ajak Pengguna Jaga Privasi di Internet

Head of Public Policy Google Indonesia Putri Alam. (Foto: Istimewa)

youngster.id - Penggunaan internet dibayang-bayangi ancaman serangan penjahat siber yang kian banyak. Hal ini membuat Google melakukan sejumlah upaya untuk melindungi privasi data pengguna. Salah satunya, dengan meningkatkan teknologi keamanan dan fitur privasi untuk membantu menjaga seluruh pengguna tetap aman berinternet.

Perusahaan raksasa internet ini pun menyelenggarakan inisiatif #JagaPrivasimu guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga privasi ketika berinternet. Inisiatif tersebut dilakukan Google bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Siberkreasi, ID-IGF, IGF Youth, ICT Watch, dan Kreavi.

Head of Public Policy Google Indonesia Putri Alam mengatakan, Google berupaya selalu mengormati pengguna dalam hal privasi data.
“Saat berbicara privasi, kami paham, tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua orang. Tiap akun Google dibuat dengan kontrol data aktif atau nonaktif, sehingga pengguna bisa memilih setelan privasi yang tepat bagi mereka,” ungkap Putri dalam keterangannya, Kamis (22/8/2019) di Jakarta.

Menurut dia, Google memiliki tiga prinsip dalam menjaga data pengguna tetap bersifat personal, aman, dan terlindungi. Ketiga prinsip tersebut adalah memudahkan pengguna mengontrol privasi mereka, membuat teknologi keamanan terkuat di dalam tiap produk, serta memberdayakan pengguna untuk mengambil kendali atas keamanan dan privasi internet mereka. Google juga selalu memastikan bahwa pengguna mengontrol privasinya sendiri.

“Pengguna dapat mengakses fitur Dashboard dan Aktivitas Saya yang didesain agar memudahkan pengguna dalam mengontrol setelan privasi yang sesuai dengan keinginan pengguna. Informasi, privasi, dan keamanan ditempatkan dalam akun Google,” ucapnya.

Putri menyebut, produk dan layanan Google tetap aman. Untuk memastikannya, Google menawarkan fitur Verifikasi Dua Langkah.
Fitur ini membantu mencegah siapa pun yang tidak memiliki akses ke akun Google pengguna, untuk memakai faktor sekunder selain nama dan sandi untuk bisa masuk ke akun. Misalnya saja, dengan kode enam angka di aplikasi Google Authenticator untuk masuk ke sebuah akun online.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version