youngster.id - GoTo Group menggandeng PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) untuk mempermudah akses masyarakat untuk menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Fitur GoTransit merupakan salah satu strategi GoTo untuk mencapai profitabilitas dengan menyediakan layanan bernilai tambah (value-added services) kepada konsumennya.
Chief Transportation Officer Gojek, Shobhit Singhal mengatakan kerjasama ini untuk mendorong pengembangan transportasi terintegrasi dan pelayanan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
“Kerja sama KCIC dan GoTo diawali dari misi yang sama dalam mendorong pengembangan dan modernisasi transportasi publik di tanah air serta mempermudah akses masyarakat untuk menggunakan kereta cepat,” kata Shobhit dalam keterangan pers, Jumat (3/2/2023).
Menurut dia, melalui kerja sama ini, masyarakat nantinya akan dapat dengan mudah mengakses stasiun KCJB, diantaranya yakni Halim (Jakarta Timur), Karawang, Padalarang (Kabupaten Bandung Barat), dan Tegalluar (Kabupaten Bandung) maupun area transit lainnya lewat dukungan layanan transportasi Gojek, GoRide dan GoCar.
Masyarakat juga dapat membeli tiket KCJB dengan mudah melalui metode pembayaran GoPay. Pengguna juga dapat menikmati fasilitas titik antar jemput nyaman yang nantinya akan menjadi bagian dari fasilitas di stasiun.
“Kini hanya dengan aplikasi Gojek, pengguna dapat dengan mudah mengakses layanan mobilitas terbaik untuk menuju stasiun serta melakukan pembelian tiket secara cepat, aman, dan nontunai. Kerja sama ini juga membuktikan Gojek dapat membawa pengguna ke mana saja dengan sangat mudah untuk apa pun kebutuhan mobilitasnya,” jelas Shobhit.
Tidak berhenti di sini, GoTo dan KCIC akan terus mengeksplorasi berbagai potensi kerja sama strategis untuk menawarkan lebih banyak kemudahan bagi masyarakat, salah satunya yakni pembelian tiket KCJB melalui fitur GoTransit di aplikasi Gojek. GoTransit merupakan inovasi yang telah memperkuat Gojek sebagai penghubung moda transportasi publik, untuk mempermudah mobilitas multi-moda menjadi lebih mudah dan efisien.
“Sebagai solusi first-mile dan last-mile, Gojek mempermudah masyarakat yang ingin memaksimalkan perjalanan dengan layanan GoRide atau GoCar sebagai penghubung antar moda dari titik awal perjalanan menuju hub transportasi publik maupun dari hub transportasi publik ke titik akhir perjalanan. Hal ini sejalan dengan rencana KCIC untuk membuka akses stasiun KCJB lebih mudah dijangkau bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta cepat,” terang Shobhit.
Dia menegaskan, kolaborasi ini memperkuat komitmen Gojek untuk terus mendukung integrasi transportasi multi-moda. Berdasarkan laporan kinerja GoTo per 30 September 2022, nilai transaksi bruto (GTV) On-Demand Services sepanjang kuartal ketiga tahun 2022 mencapai Rp15,7 triliun, tumbuh 24% dibandingkan tahun sebelumnya, khusus layanan mobilitas pada kuartal yang sama pertumbuhan GTV tercatat 111% year-on-year, dengan tingkat pemulihan mencapai 94% dari tingkat prapandemi COVID-19.
“Gojek melalui GoTransit akan terus mendorong potensi kolaborasi dengan berbagai operator transportasi publik karena kolaborasi ini dapat menjadi win-win solution bagi semua pihak, terutama masyarakat yang mendapatkan pengalaman mobilitas yang lebih mudah, efisien, dan tanpa hambatan,” tutup Shobhit.
Sementara itu Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, GoTo sebagai mitra strategis untuk membangun ekosistem yang saling mendukung pengembangan transportasi publik.
“Kami yakin ada banyak peluang kerja sama lainnya yang dapat bersinergi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung. Harapannya kerja sama ini dapat terus dijalin erat hingga nanti menciptakan banyak terobosan lain yang memberi manfaat ke masyarakat,” katanya.
Kerja sama ini melengkapi kolaborasi komprehensif antara ekosistem GoTo dengan penyedia layanan transportasi massal di Jabodetabek dan berbagai daerah lainnya yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KRL Commuterline), PT Transjakarta, dan kini KCIC.
STEVY WIDIA