youngster.id - style="text-align: justify">Pemerintah Indonesia menggagas Kebijakan Satu Peta (One Map Policy/OMP). Tujuannya antara lain untuk mewujudkan tata kelola hutan dan pertanahan yang lebih baik. Untuk mendukung hal itu, Grab menjalin kerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Country Managing Director of Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, merupakan suatu kehormatan bagi Grab menjadi superapp pertama yang dipercaya oleh BIG untuk turut menyukseskan Kebijakan Satu Peta melalui pengumpulan data PoI di kota dan kabupaten yang ditargetkan.
“Tersedianya data PoI yang aktual dan akurat dapat membantu pembangunan ekonomi di tiap kota dan kabupaten, serta nasional. Kolaborasi ini sejalan dengan misi Grab For Good untuk memberikan dampak positif lewat teknologi, dan harapannya, kami bisa melanjutkan pilot project ini dan menjalankannya di lebih banyak kota di Tanah Air,” tutur Neneng, dalam pernyatannya, Selasa (18/1/2022).
Sebagai superapp pertama yang bekerja sama dengan BIG, Grab akan mengumpulkan lebih dari 10.000 titik koordinat (point of interest/PoI) di tiga kota dan kabupaten yang menjadi pilot project, yaitu Sukabumi, Sumedang, dan Tasikmalaya.
Dalam kolaborasi tersebut, pengumpulan PoI didukung oleh mitra pengemudi Grab dengan teknologi pengumpulan data. Nantinya, data PoI yang didapatkan masuk ke dalam peta dasar BIG yang akan dijadikan acuan dasar pembangunan ekonomi daerah.
Pada saat yang bersamaan, data tersebut juga akan masuk ke peta Grab, sehingga memudahkan pelaku ekonomi, seperti UMKM, untuk diakses oleh masyarakat melalui layanan Grab.
Kepala BIG Muh Aris Marfai mengungkapkan, kerja sama tersebut merupakan bentuk kontribusi bersama BIG dan Grab untuk memajukan perekonomian Indonesia, khususnya dalam investasi dan perencanaan pembangunan melalui penyediaan data geospasial yang andal, cepat, dan akurat.
Hadirnya kolaborasi pilot project pengumpulan PoI terbaru di tiga lokasi itu diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan di kota lain ke depannya sekaligus bahan evaluasi untuk mengidentifikasi potensi-potensi baru.
“Dengan semangat gotong royong, kita membangun informasi geospasial yang lebih baik di Indonesia,” imbuhnya.
STEVY WIDIA