youngster.id - Sebanyak 242 hoaks terkait virus corona ditemukan sejak awal tahun ini. Kominfo menemukan 242 hoaks terkait virus corona. Jumlahnya terus meningkat sejak pengumuman kasus pertama pada awal Maret lalu.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan akan merekomendasikan akun-akun yang terindikasi menyebarkan hoaks terkait virus corona. Daftarnya akan diserahkan ke pengembang media sosial dan penegak hukum.
“Kami memberikan rekomendasi kepada pemilik platform dan penegak hukum. Kemudian mereka yang menutup akun tersebut. Bila sifatnya masif dan menimbulkan keresahan publik maka akan ditindak lanjuti oleh kepolisian,” kata Semuel dalam siaran pers, Rabu (18/3/2020).
Kominfo tengah mengembangkan chatbot di WhatsApp untuk menyampaikan informasi terkat virus corona. Rencananya, platform itu akan diluncurkan besok. Selain itu, warga bisa memastikan informasi terkait virus corona melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, dan yang non-medis dari Kantor Staf Presiden. Sedangkan terkait penanggulangan bencana terpusat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB).
“Jika semakin banyak daerah punya situs informasi, itu baik. Namun harus didukung dengan narasi dan informasi yang sama dengan pemerintah pusat agar tidak membingungkan masyarakat,” ujar Menteri Kominfo Johnny Plate dalam keterangan sebelumnya.
Salah satu kabar bohong yang beredar yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) positif terinfeksi virus covid-19. “Ini hoaks (Presiden Jokowi positif corona) yang sangat tidak pintar. Ini berbahaya,” ujar Menteri Kominfo Johnny Plate saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/3). Padahal, Presiden Jokowi terpantau dalam kondisi sehat dan masih bekerja.
Hoaks yang baru muncul lainnya yakni mitra pengemudi Gojek melarikan diri setelah dinyatakan positif corona di Rumah Sakit Persahabatan. Lalu, beredar kabar bohong suspect virus corona ditemukan di Delta Spa dan hoaks tentang warga Klaten terpapar covid-19.
Selain itu, beredar hoaks bahwa warga DKI Jakarta yang bekerja di rumah ramai-ramai ke Puncak. Lalu, ada informasi bohong berjudul ‘Malioboro dan Tempat Wisata di Yogyakarta Tutup 16-31 Maret 2020’ dan ‘Lemon Panas Dapat Membunuh Sel Kanker dan Dikaitkan dengan Covid-19’. Kabar bohong lainnya yakni bertajuk ‘Pesan Mantan Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek’, ‘RSUD Kraton Ada Rujukan Pasien Corona’, dan ‘Ada Korban Virus Corona di Mall Pantai Indak Kapuk (PIK)’. Kemudian, beredar hoaks dengan judul ‘Bali Lockdown Akibat Virus Corona pada 25 Maret 2020’ dan ‘Terapis Spa Goldenhands Suspect Virus Corona’.
Johnny mengimbau masyarakat mengecek validitas informasi yang diterima dan tidak menyebarluaskan hoaks. Warga bisa memastikan materi terkait virus corona yang diterima melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, dan yang non-medis dari Kantor Staf Presiden.
STEVY WIDIA
Discussion about this post