Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Microsite - Digital Community news

Hoax Generasi Micin Karena Penggunaan Penyedap Rasa dalam Masakan

20 April 2023
in News
Reading Time: 2 mins read
P2MI

Demo masak dengan menggunakan bahan penguat rasa oleh Chef Fajar Alam Setiabudi Master Chef Season 6. (Foto: stevywidia/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Merayakan Idul Fitri identik dengan silaturahmi dan makan enak. Biasanya masakan yang dihidangkan adalah khas dari masing-masing daerah. Menariknya, yang tidak bisa dihindari adalah penggunaan penyedap rasa alias micin pada masakan. Ternyata ada banyak hoax dari penggunaan micin ini.

Penggunaan penyedap rasa pada masakan telah menjadi topik yang kontroversial selama beberapa tahun terakhir. Ada yang menganggap bahwa penyedap rasa adalah bahan kimia berbahaya yang tidak sehat. Sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa penyedap rasa dapat meningkatkan rasa masakan dan memberikan sensasi yang lebih nikmat.

Secara umum, penyedap rasa adalah campuran bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan rasa dan aroma pada makanan. Penyedap rasa bisa terbuat dari bahan alami, seperti garam, gula, atau bumbu-bumbu tertentu. Namun, sebagian besar penyedap rasa yang tersedia di pasaran mengandung bahan kimia seperti monosodium glutamat (MSG), natrium inosinat, natrium guanilat, asam sitrat, dan bahan-bahan lainnya.

Baca juga :   Bidik Milenial, Sasa Gelar “Konser Micin Social Gang”

Banyak yang mengatakan bahwa micin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pemicu terjadinya kelebihan berat badan (obesitas), kanker, hingga disebut sebagai penyebab kebodohan. Tak heran ada istilah “generasi micin.”

Namun, apakah benar pernyataan tersebut? Bertujuan untuk memberikan informasi yang benar mengenai MSG dan bertepatan dengan momen Bulan Ramadhan, Persatuan Pabrik MSG dan GA Indonesia (P2MI) menggelar workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?”.

“Masih banyak tanggapan miring beredar di masyarakat mengenai micin ini. Peduli dengan hal tersebut, kami berinisiatif memberikan informasi yang benar mengenai amannya mengkonsumsi MSG,” kata Doddy Widodo Ketua P2MI dalam workshop yang digelar baru-baru ini di Jakarta.

Dia memaparkan bahwa MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan. Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya. Bahkan lembaga internasional seperti  Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organisation (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG.

“Kami ingin mengungkapkan stigma negatif yang selama ini melekat pada micin adalah tidak benar. Bahkan nyatanya micin merupakan material yang juga bermanfaat. P2MI berharap, melalui kegiatan sore hari ini masyarakat dan terinformasikan mengenai amannya mengkonsumsi MSG dan tidak lagi khawatir dalam menambahkan micin pada masakan”, kata Satria Gentur Pinandita  Ketua Bidang Komunikasi P2MI menambahkan.

Baca juga :   Shopee Lampaui 11 juta Pesanan Pada Gelaran Festival 11.11

P2MI yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, dan PT Daesang Ingredients Indonesia berharap, masyarakat tidak lagi khawatir dalam menambahkan micin pada masakan.

Pada kesempatan itu, Prof Dede Robiatul AdawiyahDosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor turut meluruskan tentang pro kontra dan hoaks micin yang bertebaran di masyarakat.

Soal kandungan pada MSG atau micin, Prof Dede mengurai MSG memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan. Ini berarti MSG adalah bahan yang aman.

“Hoaks yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar. MSG mempunyai umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit, karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi,” ucapnya.

Baca juga :   Carsome Gandeng Danamon Sebagai Bank Cash Management

Menurut Prof Dede, kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur. “MSG mengandung 12% Na, sedangkan garam dapur 39%. Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi Natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur”, urainya.

Meskipun begitu, konsumsi berlebihan dari bahan kimia dalam penyedap rasa dapat menyebabkan efek samping yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan penyedap rasa harus dibatasi dalam jumlah yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

 

STEVY WIDIA

Tags: generasi micinmonosodium glutamat (MSG)Persatuan Pabrik MSG dan GA Indonesia (P2MI)
Previous Post

MDI Ventures Bangun Kerja Sama Strategis dengan Antler Germany di Hannover Messe 2023

Next Post

Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Kunci Dalam Lanskap Teknologi dan Inovasi Global

Related Posts

Bidik Milenial, Sasa Gelar “Konser Micin Social Gang”
News

Bidik Milenial, Sasa Gelar “Konser Micin Social Gang”

25 Februari 2020
0
Load More
Next Post
MDI Ventures dan Antler Germany

Indonesia Berpotensi Jadi Pemain Kunci Dalam Lanskap Teknologi dan Inovasi Global

pola candlestick

Investor Perlu Pahami Pola Candlestick Jika Ingin Untung Trading Kripto

golf

Pasca Pandemi Minat Bermain Golf Tumbuh di Generasi Muda

Discussion about this post

Recent Updates

influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience dan Service Operation Center

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version