youngster.id - Sebanyak 9 dari 10 orang dari kalangan masyarakat yang tengah membangun kemapanannya, atau emerging affluent, berkeinginan untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik dan mapan. Demikian hasil temuan survey #MenujuMapan finansial yang dilakukan HSBC bersama HSBC Advance.
Namun demikian, 44 persen masyarakat dari segmen ini menyatakan bahwa kondisi finansialnya masih kurang stabil sehingga masih sering menghadapi tantangan dalam menentukan skala prioritas kebutuhan yang tepat. Misalnya, dalam menentukan alokasi dana untuk pemenuhan kebutuhan utama, menabung, atau sekadar memenuhi keinginan.
Kemampan individu dalam menentukan skala prioritas kebutuhan serta kemampuan dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan berkorelasi erat dengan seberapa tinggi tingkat literasi keuangan mereka. Individu dengan tingkat literasi keuangan baik akan memahami fungsi dan hakikat keuangan terhadap kebutuhan secara mendasar, sehingga mereka akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menentukan prioritas. Sekaligus memahami langkah-langkah perencanaan strategis untuk membangun kesejahteraannya. Termasuk mengerti produk-produk perbankan atau produk dari lembaga finansial lainnya yang mampu memberikan kontribusi dalam menjalankan perencanaannya menuju ke tingkat sejahtera atau mapan.
Lalu, seberapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang telah memiliki tingkat literasi keuangan baik? Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Bank HSBC disebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia dengan tingkat literasi keuangan baik baru mencapai 21,84%. Artinya, masih banyak masyarakat di negeri ini yang masih membutuhkan dukungan edukasi agar mampu membangun perencanaan finansial yang strategis supaya berhasil dalam membangun kesejahteraan dan kemapanannya.
Tanda-Tanda Seseorang Mapan Finansial
Berikut adalah beberapa tanda yang mencerminkan seseorang bisa dikatakan sudah mapan secara finansial, serta tips untuk wujudkan tiap langkah menuju kemapanan dari HSBC Advance:
1. Memiliki Rumah
Setelah sandang dan pangan terpenuhi, langkah paling penting menuju mapan selanjutnya adalah memiliki tempat tinggal. Memiliki rumah adalah komitmen finansial yang besar. Karena itu memiliki rumah menjadi penanda bahwa seseorang memiliki penghasilan yang cukup, memiliki tabungan, dan mampu mengatur keuangan dalam jangka panjang.
2. Sudah Mempersiapkan Dana Pendidikan
Keuangan yang sehat dan baik membuat individu-individu mampu menyisihkan dana untuk keperluan masa depan anak mereka, salah satunya persiapan dana pendidikan. Semakin dini dalam perencanaan, maka semakin optimal hasil yang akan diraih dan semakin aman masa depan sang buah hati.
3. Memulai Bisnis Sendiri
Salah satu tanda kemapanan pamungkas adalah kemampuan dalam memulai bisnis sendiri karena hal ini membutuhkan investasi modal kerja yang tidak sedikit. Saat seseorang menjalankan bisnis tersebut, seseorang tersebut juga perlu mengelola dan menyisihkan modal kerja yang terkalkulasi agar dapat menopang kebutuhan bisnis hingga bisnis tersebut mulai bisa menyokong dirinya sendiri.
Memulai langkah pertama menuju kemapanan finansial tidak harus sesulit yang dibayangkan oleh banyak orang. Salah satu tips praktis untuk mewujudkan kemapanan adalah dengan mengatur dana tabungan secara rutin supaya dana yang dibutuhkan untuk mewujudkan kepemilikan rumah, pendidikan anak, ataupun membangun bisnis benar-benar bisa terkumpul.
Untuk membantu individu-individu dalam mewujudkan mimpinya untuk mulai bisa menabung dengan disiplin, membantu memudahkan mereka dalam membeli rumah idaman, mempersiapkan dana pendidikan buah hati, serta memulai bisnis sendiri, HSBC telah menghadirkan program Home Ownership Pan, Children Education Plan, dan Business Start Up Plan untuk para Nasabah HSBC Advance.
Guna mengawal Nasabah agar tetap berada di jalur strategi yang tepat dalam #MenujuMapan, melalui program-program tersebut HSBC juga terus melakukan pendampingan. Ini sebagai komitmen HSBC dalam turut meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya di kalangan emerging affluent. Sekaligus turut memberikan navigasi kepada mereka dalam menuju mapan secara finansial.
STEVY WIDIA
Discussion about this post