youngster.id - Huawei memperkuat komitmen terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang diprakarsai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI guna meningkatkan kapasitas talenta digital Indonesia. Termasuk mendukung terciptanya digisantri yaitu para santriwan dan santriwati yang cakap digital.
Untuk itu, Huawei Indonesia menandatangani pembaharuan nota kesepahaman dengan Ditjen Diktiristek untuk mengakselerasi komitmen Huawei melatih 100 ribu talenta digital Indonesia. MoU ini merupakan bentuk dari sinergi multiple helix yang berkelanjutan antara Huawei dengan pemerintah Indonesia.
Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Prof Nizam mengatakan, teknologi digital merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan besar pada masa mendatang. Terlebih, laju transformasi digital Indonesia tercatat sebagai salah satu yang tercepat di dunia, dengan lebih dari 200 juta pengguna internet yang terhubung selama lebih dari 8 jam setiap harinya.
“Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei terhadap persiapan SDM digital yang mampu menjawab tuntutan tersebut, khususnya melalui dukungannya yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang bertujuan menyiapkan generasi unggul yang menghidupi semangat Pancasila. Kami pun bergotong royong bersama Huawei dan seluruh pelaku teknologi dalam rangka menumbuhkan literasi digital di Tanah Air,” kata Prof Nizam dalam siaran pers, Kamis (6/4/2023).
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan. Menurut dia, inisiatif Huawei sebagai kelanjutan dari komitmen bersama untuk melatih sebanyak 100 ribu talenta digital di Tanah Air hingga tahun 2024, yang digagas Huawei dan bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sejak 2020.
“Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital. Sebagai salah satu penyedia TIK global terkemuka, komitmen Huawei bersama Kantor Staf Presiden untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital adalah wujud dari kolaborasi multi-pihak antara sektor swasta dan public. Upaya ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030,” kata Abetnego.
Bersamaan dengan penandatangan MoU itu, Huawei juga memberikan donasi berupa perangkat penunjang telekomunikasi dalam rangka meningkatkan kegiatan belajar-mengajar di pondok-pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia. Donasi ini digelar secara simbolik di Islamic Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan. Serta dilakukan secara bersamaan di kota Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.
Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman mengatakan, Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau mencapai sekitar 80% dari target.
“Melalui program CSR Ramadan bagi kalangan pondok pesantren, kita berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” tutur Yenty.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa pesantren sesungguhnya memiliki porsi yang signifikan dalam mengembangkan talenta-talenta digital yang dapat mendorong transformasi perekonomian Indonesia. Pasalnya, terhitung pada 6 April 2023, terdapat lebih dari 39.393 pesantren dan 4.495.735 santri di seluruh Indonesia berdasarkan data Kementerian Agama.
“Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK seperti Huawei, akan mampu menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami. Kami dengan yakin dengan kemitraan bersama Huawei dan segenap industri akan mampu menopang penyelengaraan pendidikan yang makin berkualitas,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post