youngster.id - Indonesia diproyeksikan akan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital untuk menyukseskan lompatan digitalnya, sehingga perekonomian digital dapat berkontribusi sebanyak Rp 4.434 triliun pada tahun 2030, setara dengan 16 % PDB. Angka ini juga menggambarkan pertumbuhan sebesar 8 kali lipat.
Menariknya, lembaga pendidikan dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kenormalan baru agar kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung dengan efektif, baik di kalangan pengajar maupun para siswa. Untuk membantu menjawab tantangan tersebut, Huawei Indonesia telah memberikan donasi berupa laptop bekas pakai melalui program Young Genius.
Vice President of Management Transformation, Huawei Indonesia Wang Bin mengatakan, donasi tersebut ditujukan untuk memfasilitasi pembelajaran online sehari-hari, sehingga para siswa bisa belajar dengan optimal melalui pemanfaatan teknologi.
“Diharapkan sumbangan berupa laptop yang kami berikan dapat memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar bagi bibit-bibit muda nan unggul yang menjadi pilar masa depan bangsa. Dibandingkan ponsel pintar, tentu kegunaan laptop jauh lebih memadai,” kata Wang Bin dalam keterangan pers, Jumat (13/5/2022).
Menurut dia, donasi ini sebagai bagian dari komitmen Huawei I Do yang menargetkan membina setidaknya 100 ribu siswa pada tahun 2025. Saat ini, 60 ribu siswa – atau lebih dari setengah target kami – telah menerima manfaat dari berbagai program pelatihan yang kami laksanakan. “Ke depannya, kami akan terus berkomitmen terhadap pendidikan yang dapat menjadikan bangsa ini semakin kompeten dan berdaya saing di tingkat global,” lanjutnya.
Young Genius adalah program yang diinisiasi oleh Prof. Yohanes Surya Penasihat Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Bidang Informasi Teknologi
Prof Yohanes Surya mengatakan, laptop yang telah didonasikan Huawei melalui program Young Genius akan digunakan sebagai alat penunjang pembelajaran, terutama untuk mengakses berbagai konten digital, belajar-mengajar jarak jauh, dan program membaca bagi siswa yang berpartisipasi.
“Saat ini, mereka hanya dapat mengakses materi digital melalui ponselnya. Namun, ini dinilai kurang efektif karena beberapa faktor, termasuk layar yang terlalu kecil, berbagai gangguan yang menyebabkan perhatian mudah teralih, dan kesulitan dalam memoderasi konten,” ungkapnya.
Donasi diberikan langsung kepada para siswa oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen di Huawei Innovation Center Jakarta. Acara dihadiri Rektor Surya University Lindawati, dan Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia Ken Qi serta perwakilan murid dari program Young Genius.
STEVY WIDIA
Discussion about this post