youngster.id - Pihak Asosiasi E-Commerce Indonesia atau idEA berharap pemerintah mendukung kesiapan masuknya pelaku usaha kecil menengah ( UKM) berjualan secara online. Dukungan yang diharapkan berupa pelatihan, dengan sistem yang lebih terintegrasi.
“Anda boleh cek ke kementerian/lembaga punya program (pelatihan) masing-masing, nah apakah mungkin disatukan sehingga kolaborasi pelaku usaha e-commerce dengan pemerintah benar-benar bisa wujudkan UKM go online,” kata Mohamad Rosihan Head of Retail Education Division idEA baru-baru ini di Jakarta.
Menurut Rosihan, ada tujuh kementerian/lembaga yang mempunyai program UKM go online sendiri. Bahkan, dari idEA pun juga memberikan pelatihan bagi pelaku UKM di sejumlah wilayah selama ini dalam rangka menyiapkan mereka untuk bermain di ranah online atau e-commerce.
Pelatihan ini dinilai penting karena sebagian besar penjual di platform e-commerce, khususnya marketplace, merupakan UKM. Sehingga, pelaku usaha harus disiapkan untuk menyesuaikan diri, terutama dalam hal strategi pemasaran secara digital hingga literasi teknologi.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyambut baik saran idEA. Pihaknya berjanji sesegera mungkin membahas usulan itu bersama kementerian yang paling terkait, yaitu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
“Kami semua tujuannya sama, hanya kami perlu saling bersinergi,” ucap Enggar.
Melalui Kemendag, pelaku UKM disiapkan untuk bisa masuk dan berdagang di platform e-commerce. Hal ini sejalan dengan pembahasan aturan e-commerce yang masih digodok oleh pemerintah saat ini, termasuk tentang pengenaan pajak e-commerce.
STEVY WIDIA
Discussion about this post