youngster.id - Sebagai negara yang disebut ‘kapal besar’, Indonesia harus siap dalam menghadapi persaingan global. Pasalnya dampak ekonomi global akan berimbas juga kepada Indonesia. Karena itu Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya menghadapi persaingan ekonomi global khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah mulai berlaku sejak awal tahun 2016.
“Sekarang kita masuk dalam MEA, sebentar lagi kita tidak bisa tolak dengan European Free Trade Area (EFTA) Uni Eropa, bloknya China,” kata Presiden saat Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2016 dengan Gubernur Seluruh Indonesia serta Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak diJakarta baru-baru ini.
Menurut Presiden posisi Indonesia sulit menolak persaingan global yang dibuat negara-negara di dunia. Selain akan menghadapi blok yang dihimpun MEA, Uni Eropa dan China, ekonomi global juga masih harus bersaing dan menghadapi blok ekonomi yang dibuat Amerika Serikat.
Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus memiliki strategi yang sama dalam menghadapi gempuran ekonomi global tersebut.
“Produk kita yang kesana dipajakin 15%, 20% terus mau apa kita. Sedangkan yang gabung diberi pajak 0, artinya barang-barang kita tidak akan bersaing. Kondisi keterbukaan ini yang sudah tidak bisa lagi kita tolak-tolak,” pungkas Presiden Joko Widodo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post