youngster.id - Revolusi Industri 4.0, dan transformasi digital menjadi hal yang perlu untuk dilakukan oleh para pelaku industri, termasuk salah satunya adalah pemanfaatan teknologi cloud. Namun sejauh ini, teknologi cloud sendiri belum banyak diadopsi karena Indonesia masih kekurangan talenta dalam menjalankan implementasi cloud.
Demikian pembahasan dalam “The NextDev Hub X Huawei Webinar Series” sesi keempat bertema “Roads to Cloud Business”.
“Para pelaku industri sudah menghadapi Revolusi Industri 4.0, dan transformasi digital, salah satunya adalah pemanfaatan teknologi cloud. Maka dari itu, melalui kegiatan The NextDev Hub ini, kita semua perlu bergandengan tangan untuk bersama-sama mengatasi permasalahan implementasi cloud di Indonesia, mulai dari belum banyaknya talenta yang tersedia hingga keterbatasan pengetahuan akan cloud,” kata Ficky YP Sagala Manager Cloud Solution Portfolio Management Telkomsel, Selasa (14/7/2020).
Menurut dia, sejuah ini implementasi cloud belum banyak diadopsi perusahaan di Indonesia. Hal itu karena masih kurangnya talenta yang punya kemampuan akan hal itu. Ditambah dengan minimnya pengetahuan akan teknologi cloud yang bisa berdampak pada proses pengambilan keputusan di perusahaan, termasuk kesulitan yang berpotensi dialami oleh korporasi dalam menjalankan manajemen perubahan.
Maka dari itu, fokus implementasi cloud perlu diarahkan ke segmen enterprise dan institusi pemerintahan. Pada segmen enterprise, cloud menjadi salah satu elemen yang mampu memperkuat digitalisasi infrastruktur dan operasional perusahaan. Bahkan, teknologi tersebut juga bisa memberikan peluang bisnis baru bagi korporasi, baik itu secara B2B maupun B2C. Sedangkan implementasi cloud di institusi pemerintahan diperlukan untuk mendorong percepatan penerapan teknologi itu sendiri.
Teknologi cloud sendiri memiliki sejumlah manfaat yang membuatnya perlu untuk dimaksimalkan oleh perusahaan maupun lembaga pemerintahan di Indonesia. Pertama, cloud dapat membantu penggunanya untuk menghemat biaya karena tidak lagi harus memiliki data center dan seluruh infrastruktur disediakan oleh penyedia layanan cloud. Kemudian, ongkos penggunaan layanan cloud tidak akan membebani capital expenditure (CAPEX), namun dialihkan ke operational expenditure (OPEX) sehingga membantu mengakselerasi transformasi digital secara internal dan operasional.
Lebih lanjut, biaya kegagalan (failure cost) cloud yang lebih rendah dibandingkan dengan data center dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan bisnis dan melahirkan lebih banyak inovasi. Sedangkan manfaat berikutnya adalah memungkinkan proses pengembangan produk maupun layanan dilakukan secara virtual karena seluruh kegiatan komputasi dilakukan di ‘awan’.
“Telkomsel berharap inisiatif ini mampu memberikan manfaat bagi para peserta untuk memperkuat kontribusi positif bagi kemajuan ekosistem digital di Indonesia, khususnya dalam mendorong implementasi cloud di negeri ini. Kami pun mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengoptimalkan teknologi digital untuk menghadirkan cara-cara baru yang memberikan dampak ekonomis dan sosial positif bagi masyarakat luas. Semoga, ke depannya akan semakin banyak inovasi yang mampu membantu kita menghadapi kenormalan baru ini dengan baik,” tutup Ficky.
Senior Consultant Huawei Simon Tsang yang turut hadir dalam seminar daring tersebut mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam menerapkan cloud karena sifat geografisnya sebagai negara kepulauan.
“Maka dari itu, teknologi cloud menjadi perlu untuk diangkat oleh The NextDev Hub dalam memberikan pengetahuan lebih lanjut mengenai manfaat implementasi komputasi awan, baik itu bagi perusahaan maupun pemerintahan, sehingga ekosistem cloud akan terbentuk di Indonesia, sekaligus mendorong terbentuknya ekosistem digital secara menyeluruh dan berkelanjutan,” katanya.
Acara seminar daring ini diikuti oleh para talenta muda dan penggiat ekosistem digital di Tanah Air yang berasal dari berbagai inisiatif Telkomsel, mulai dari The NextDev, IndonesiNEXT, dan Telkomsel Innovation Center (TINC). Mereka berbagi pengetahuan dengan para pembicara yang telah berpengalaman di bidang cloud untuk mengetahui manfaat dari penerapan komputasi awan hingga peluang dan tantangan yang ada di Indonesia.
STEVY WIDIA