youngster.id - Indonesia untuk pertama kalinya tampil di ITU Telecom World 2017 di Busan, Korea Selatan. Pada pameran itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memamerkan keberhasilan industri digital Indonesia termasuk para startup unicorn.
“Negara-negara di dunia baik yang sudah maju, yang sedang berkembang maupun yang least developing untuk melihat pentingnya penguatan ekonomi serentak dan mengurangi kesenjangan kesejahteraan dengan cara utilisasi digitalisasi,” kata Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika yang tampil sebagai pembicara pada sesi pembuka, Senin (25//9/2017) dihadapan 8.000 peserta.
Menkominfo Rudiantara menyampaikan pentingnya digitalisasi dan model bisnis digital menjadi solusi bagi perbaikan perekonomian dunia. Termasuk menunjukkan kesiapan dan beberapa keberhasikan Indonesia bertransisi dalam digitalisasi berbagai bidang kehidupan yang dapat menjadi percontohan bagi negara-negara lain.
Rudiantara menjelaskan cara utilisasi digitalisasi tersebut dilakukan dengan mengarahkan digitalisasi untuk penguatan dan pemberdayaan UMKM termasuk dengan skema bisnis shared economy. Kemudian, mengangkat UMKM di wilayah under-served juga dengan model bisnis yang disruptif, namun tentu dengan penyediaan konektivitas yang mumpuni.
“Saya jelaskan yang telah berhasil meningkatkan perekonomian bangsa yaitu Tokopedia dan Go-Jek,” ujarnya.
Dia memaparkan Tokopedia mampu menampung lebih dari dua juta merchant yang tersebar di lebih dari 5.600 kecamatan di seluruh Indonesia yang 80% diantaranya merupakan UMKM baru. Adapun Go-Jek telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan seagai driver Go-Jek & pendapatan bagi UMKM kebanyakan. Go-Jek juga telah mengubah gaya hidup masyarakat dengan sistem ridehailing, lebih jauh memungkinkan pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
Kedua startup ini dinilai telah berhasil mengimplementasikan model bisnis disruptif yang mampu memberikan peluang bisnis dan lapangan pekerjaan. Rudiantara menekankan tidak harus meniru apa yang terjadi di Indonesia tetapi yang terpenting adalah agar melalui adaptasi model bisnis digital ekonomi secara cepat dengan memberi ruang shared economy, workforce digitalization (digitalisasi angkatan kerja), dan financial inclusion (inklusi keuangan).
Dalam siaran pers Kementerian Kominfo disebutkan bahwa, dalam ajang yang berlangsung 25-28 September 2017, Indonesia Pavilion menampilkan keberhasilan industri digital Indonesia. Indonesia Paviliun didirikan bersama perusahaan telekomunikasi dan startup ternama negeri seperti Telkom, Tokopedia, 1000 Startup, Nurbaya, Tukang Sayur, Modalku, dan Cashlez.
ITU Telecom merupakan bagian dari ITU (International Telecommunication Union), badan khusus di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau biasa disebut ICT. ITU Telecom World merupakan platform global bagi pemerintah, korporasi, dan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mempercepat inovasi teknologi informasi dan komunikasi demi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Perusahaan yang berpartisipasi antara lain ATDI, CATD, GEW Technologies, KT, K-ICT week, LS telcom, Rohde & Schwarz, SK telecom, Swisscom and Vodafone Egypt. Negara-negara yang membuka paviliun antara lain Jepang, China, Brasil, Kamerun, Nigeria dan Afrika Selatan, termasuk negara yang baru berpartisipasi pertama kali seperti Indonesia, Benin, Ethiopia, Mozambik, Filipina dan Sierra Leone.
STEVY WIDIA
Discussion about this post