youngster.id - Laporan hasil penelitian EF English Proficiency Index (EF EPI) mendapati kecakapan Bahasa Inggris orang dewasa di Asia relatif stabil dibandingkan tahun lalu. Namun Indonesia menmpati peringkat 13 dari 21 negara di Asia dan berada di bawah nilai rata-rata kecakapan Bahasa Inggris kawasan Asia.
Laporan ini disusun berdasarkan analisa data dari hasil tes bahasa Inggris yang dilakukan melalui tes online gratis pertama di dunia, yaitu EF SET (Standard English Test). EF EPI telah menjadi sebuah kajian terbesar di dunia, yang mengukur tingkat kemahiran berbahasa Inggris orang dewasa yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris.
Dr. Minh N. Tran, Executive Director of Academic Affairs, EF Education First mengungkapkan temuan utama EF EPI tahun ini, dimana secara umum kecakapan Bahasa Inggris orang dewasa di Asia relatif stabil dibandingkan tahun lalu.
“Beberapa Negara-negara di Asia yang memiliki kemahiran dan perkembangan Bahasa Inggris yang baik, menunjukkan pertumbuhan yang pesat pada perdagangan dan teknologi,” kata Tran dalam publikasi EF EPI edisi ke-8 baru-baru ini di Jakarta.
Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat ke-51 dari 88 negara di dunia, dengan penurunan skor menjadi 51,58 dari 52,14 pada tahun lalu. Skor ini menempatkan Indonesia pada posisi ke-13 dari 21 negara di Asia dan berada di bawah nilai rata-rata kecakapan Bahasa Inggris kawasan Asia sendiri (53,94). Peringkat Indonesia bertahan di tingkat kecakapan rendah sejak 2017 dan masih berada di bawah peringkat negara ASEAN lainnya, seperti Singapura dengan (68,63) pada tingkat Kecakapan Sangat Tinggi, Filipina (61,84) dan Malaysia (58,32) di Tingkat Kecakapan Tinggi. Bahkan Indonesia, berada di bawah Vietnam (53,12) yang berada di Tingkat Kecakapan Menengah.
Menurut Tran, berdasarkan data pada EF EPI, kemahiran Bahasa Inggris memiliki keterkaitan dengan daya saing ekonomi, perkembangan sosial dan inovasi.
“Negara-negara dengan tingkat kemahiran Bahasa Inggris yang tinggi, cenderung memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi, kualitas hidup lebih baik, serta investasi yang lebih besar dalam penelitian dan pengembangan,” jelas Dr. Tran.
Kemahiran berbahasa Inggris juga menunjukkan keterkaitan dengan penghasilan individu, yang diukur berdasarkan pendapatan per kapita negara-negara yang berpartisipasi pada EF EPI. Semakin tinggi tingkat kemampuan Bahasa Inggris suatu negara, maka semakin besar pula rata-rata pendapatan penduduk di negara tersebut.
Laporan EF EPI 2018 juga menunjukkan kota-kota dengan tingkat kecakapan Bahasa Inggris terbaik. Di Indonesia sendiri terdapat tiga kota yang menunjukkan perkembangan kecakapan Bahasa Inggris terbaik, yaitu Surabaya sebagai Best City, Bali sebagai Best Improvement Region dan Bandung sebagai Most Improved City.
“Bahasa Inggris menjadi sebuah kemampuan yang penting dimiliki pada era industri saat ini yang disebut sebagai Revolusi Industri 4.0, dimana setiap orang dari berbagai belahan dunia sudah saling terhubung dan bersaing dalam berbagai sektor industri. Oleh karena itu, EF akan terus berkomitmen dalam menjalankan EF EPI dan berharap hasil dari tes ini dapat menjadi rujukan dalam pembahasan pendidikan Bahasa Inggris dan berguna untuk menemukan hal-hal yang perlu ditingkatkan di kemudian hari demi kemajuan bersama,” tutup Tran.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post