youngster.id - Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk dapat mencapai kedaulatan digital melalui aplikasi dan gim. Digital ekonomi Indonesia dari 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan pertumbuhan 49 persen dari US$18 miliar menjadi US$27 miliar.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Hari S. Sungkari mengatakan aplikasi dan game adalah bagian dari subsektor ekonomi kreatif. Kedua sekotar ini memiliki peranan besar dalam membangkitkan perekonomian dan kedaulatan digital. Untuk itu jejaring antarpelaku kreatif di berbagai daerah Indonesia perlu mendapat dukungan dan dorongan terutama dari pemerintah.
“Kami mendorong agar terus terjadi kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, harus bersama-sama dengan seluruh pihak sehingga tercipta produk yang bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan kancah internasional. Tujuannya adalah kita memiliki kedaulatan digital yang kuat,” kata Hari Sungkari dalam siaran pers, Jumat (6/11/2020).
Dia menuturkan Indonesia memiliki kekuatan yang besar untuk dapat mencapai kedaulatan digital melalui aplikasi dan gim. Digital ekonomi Indonesia dari 2015 hingga 2018 mengalami peningkatan pertumbuhan 49 persen dari US$18 miliar menjadi US$27 miliar.
Sementara untuk sektor game, market size gim di Indonesia pada 2020 mencapai US$1.004 juta dan US$672 juta di antaranya datang dari mobile gim yang pertumbuhannya 70,1% year on year (YoY).
“Mungkin saja produk itu adalah buatan dari beberapa studio yang merupakan gabungan dari Depok dan Balikpapan, atau Balikpapan dan Malang, dan sebagainya. Menjadi hak milik bersama sehingga bisa jadi tuan rumah di negara sendiri dan bisa menembus pasar internasional dengan syarat bahwa produk yang kita bawa itu harus punya uniqueness,” tegas Hari.
STEVY WIDIA
Discussion about this post