Ini Perbedaan Pemanfaatan BNPL dengan Kartu Kredit

Pengguna Honest Card. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Skema buy now pay later (BNPL) semakin populer karena kemudahan akses, approval cepat, limit besar, dan fleksibilitas pembayaran. Sayangnya, kemudahan akses tersebut justru sering membuat masyarakat lebih rentan mengambil keputusan finansial tanpa perencanaan matang, yang pada akhirnya berkontribusi pada tingginya angka kredit macet.

Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan nilai pinjaman online per Maret 2025 sudah mencapai Rp75,44 triliun dengan kredit macet sebesar Rp1,65 triliun, dan sebagian besar didominasi oleh kelompok usia 19–34 tahun.

Brand Marketing Lead Honest Card Amertya Ardya Oktoriano Putantri mengatakan, fenomena ini menunjukkan bahwa masalah utama bukan sekadar soal akses, tetapi bagaimana cara konsumen memanfaatkan produk keuangan.

“Di sinilah penting membedakan antara BNPL dan kartu kredit. BNPL dirancang untuk transaksi jangka pendek dengan cicilan cepat, sementara kartu kredit menawarkan perlindungan konsumen yang lebih menyeluruh, meskipun tingkat persetujuannya lebih ketat,” ungkapnya dikutip Selasa (16/9/2025).

Untuk itu, menurut Amertya, alih-alih menawarkan limit besar dengan risiko gagal bayar yang tinggi, atau menutup pintu bagi konsumen yang belum memenuhi syarat ketat, Honest Card memperkenalkan pendekatan berbeda. Yaitu limit yang dimulai dari Rp1, lalu bertumbuh sehat seiring konsistensi kebiasaan baik penggunanya.

“Honest ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap kartu kredit. Bukan lagi soal gengsi limit besar, melainkan bagaimana kredit bisa menjadi sarana membangun kebiasaan finansial yang sehat dan terukur,” ucapnya.

Amertya menjelaskan, limit yang bertumbuh ini tidak hanya memenuhi kebutuhan rutin, seperti membeli kopi, mengisi bensin, hingga belanja kebutuhan rumah tangga, tetapi juga dapat digunakan untuk membangun rekam jejak kredit.

“Hal ini membedakan kartu kredit dari metode pembayaran lain seperti debit atau e-wallet yang tidak tercatat dalam rekam jejak kredit,” ujarnya.

Amertya menambahkan, setiap transaksi dengan Honest Card juga memberikan 1% cashback unlimited, menghadirkan manfaat premium yang biasanya eksklusif, kini bisa diakses oleh lebih banyak orang. “Dengan begitu, kredit tidak lagi dipandang sebagai beban finansial, melainkan sebagai alat yang membantu mengatur arus kas secara lebih realistis sesuai kebutuhan,” katanya lagi.

Melalui inovasi ini, Honest Card membuktikan bahwa langkah kecil dapat membawa dampak besar: membuka akses yang lebih luas sekaligus membangun kebiasaan finansial yang sehat bagi masyarakat Indonesia.

“Di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan, banyak masyarakat menghadapi kecemasan keuangan dan mencari solusi yang relevan untuk jangka panjang. Honest hadir untuk membantu menjawab keresahan itu dengan cara sederhana. Lewat akses kredit yang aman, relevan, dan mendorong konsistensi dalam membangun fondasi finansial yang lebih sehat,” tutup Amertya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version