Inovasi Jadi Solusi Antisipasi Dampak Krisis Di Industri Telekomunikasi

Inovasi. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Tahun depan diprediksi akan makin banyak tantangan yang dihadapi dari kondisi perekonomian global. Karena itu, pelaku industri diminta untuk melakukan inovasi dalam mengantisipasi dampak krisis global yang akan terjadi, tak terkecuali di industri telekomunikasi.
Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika Denny Setiawan mengatakan, pada 2023, tantangan bangsa Indonesia akan semakin kompleks dengan kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti. Meski demikian pemerintah optimistis bangsa ini mampu melewatinya.

“Kami optimis dengan kolaborasi dan sinergi dari para stakeholder serta inovasi dari anak bangsa yang kreatif bisa jadi solusi. Selain akan memperkuat lokal konten Indonesia, juga akan membantu kondisi perekonomian Indonesia untuk terus bertumbuh,” ungkap Denny dalam diskusi Selular Digital Telco Outlook (SDTO) tahun 2023, Selasa (6/12/2022) di Jakarta.

Peluang pertumbuhan industri telekomunikasi juga terlihat dari potensi penggunaan frekuensi 5G di Indonesia.  Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper memprediksi akan ada 1 miliar pelanggan 5G secara global pada 2023. Bahkan setidaknya 53%  konsumen berniat untuk mendaftar berlangganan 5G pada tahun depan.

“Berdasarkan Ericsson Mobility Report, ada hampir setengah dari pengguna di negara ini sudah memiliki perangkat berkemampuan 5G yang laporan memperkirakan 32 juta pengguna lainnya akan mendaftar berlangganan 5G pada tahun 2023. Selain itu, pengguna potensial 5G melihat jangkauan jaringan lebih penting daripada kecepatan,” ujar Jerry di kesempatan tersebut.

Dia menambahkan, kesempatan bagi operator berinvestasi dalam memperluas jaringan 5G di Indonesia akan terus berlanjut di 2023.  “Apalagi tahun depan lelang untuk frekuensi akan makin besar pascapemberlakuan Analog Switch Off,” sambungnya.

Sementara itu, Presdir ZTE Indonesia Richard Liang melihat peluang di 2023 di Indonesia masih sangat besar terutama dengan implementasi 5G yang makin dikembangkan.

Key strategy untuk menghadapi tantangan tahun depan adalah R&D, kami menyiapkan US$ 2,6 miliar untuk teknologi dan solusi,” ujarnya.

Di sisi lain, VP Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan mengatakan, sebagai penyedia layanan Telkom juga melakukan sejumlah inovasi.

“IndiHome memberikan banyak varian paket sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan harga terjangkau dan dengan koneksi cepat. Paket yang ditawarkan sangat beragam dengan banyak benefit menarik di dalamnya,” ujar Iwan.

Sedang, Vice President Area Account Management Telkomsel Samuel Pasaribu mengatakan, Telkomsel mempersiapkan diri dengan terus meningkatkan kapasitas hingga kualitas jaringan dengan menghadirkan konektivitas digital 4G/LTE dan 5G yang merata dan setara hingga pelosok negeri.

“Kami akan terus memperluas portofolio lini bisnis digitalnya dengan menghadirkan inovasi layanan lintas sektor industri untuk mengakselerasi terbukanya lebih banyak peluang serta kemudahan inovasi dalam pemanfaatan teknologi digital terkini, yang akan memperkuat ekosistem dan industri digital Indonesia dan dapat memberi dampak signifikan dalam penguatan perekonomian digital bangsa,” ungkap Samuel.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version