youngster.id - PT Investree Radhika Jaya (Investree) membidik pertumbuhan pembiayaan double digit pada 2021. Untuk mencapai target tersebut, platform fintech ini akan meningkatkan kemitraan dengan berbagai ekosistem agar bisa menjaring lebih banyak UMKM.
Co Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengungkapkan, berbagai kerja sama telah dibangun untuk mengintegrasikan ekosistem dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digarap perseroan. Berbagai kebutuhan UMKM telah tersedia pada aplikasi Investree, sehingga pada saat yang sama penawaran pembiayaan juga dapat dilakukan.
“Kemitraan akan kami perkuat, baik itu di ekosistem logistic, ekosistem e-commerce hingga ekosistem agritech,” kata Adrian pada konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Untuk itu, menurut Adrian, pihaknya akan memperkuat kemampuan artificial intelligent untuk penilaian kredit yang dimililikinya, khususnya bagi segmen UMKM. Sehingga pelaku UMKM dapat dengan mudah mendapatkan layanan dari Investree. Tidak perlu masuk ke aplikasi Investree lagi, tapi cukup dengan saling terintegrasi dari satu platform ke platform yang lainnya.
Selain itu, dari sisi tools, Investree juga akan terus melakukan pengembangan dengan berbagai inisiatif dan bisa membantu mendigitalisasikan para UMKM. “Dengan berkolaborasi nanti, Investree bisa berperan menyediakan Fintech Landing solusinya, sedangkan para rekan bisnis yang lain bisa menjangkau UMKM dengan tools-tools yang mereka miliki,” ucap dia.
Di sisi lain Investree juga menggarap pasar syariah. Data Investree menunjukkan, dana terkumpul pada 2020 mencapai Rp 3,12 triliun, tumbuh 30% secara tahunan (year on year/yoy). Dari nilai itu, pembiayaan yang dapat difasilitasi untuk disalurkan berjumlah Rp 2,48 triliun, naik 29% (yoy). Pembiayaan berbasis syariah melonjak 107% (yoy) dan turut berkontribusi 7,2% terhadap total pembiayaan perseroan.
Sementara itu, pada periode 2016-2020, akumulasi dana terkumpul Investree mencapai Rp 7,44 triliun. Sedangkan akumulasi pembiayaan tersalurkan sebesar Rp 5,73 triliun.
Pendana (lenders) Investree juga bertambah menjadi 31 ribu entitas, naik dibandingkan akhir 2019 sebanyak 18 ribu entitas. Sedangkan penerima pinjaman (borrowers) naik dari akhir 2019 sebanyak 1.259 entitas menjadi 1.870 ribu entitas pada 2020.
“Kami masih bisa menjaga TKB 90 (tingkat keberhasilan membayar 90 hari) di angka 98,5%, atau di atas rata-rata industri sebesar 95,22%. Ini tidak terlepas dari sektor pemilihan yang kami pindahkan pada industri kesehatan, transportasi, e-commerce, dan pengadaan barang pemerintah,” tutur Adrian.
Atas pencapaian itu, menurut Adrian Gunadi, Investree berkontribusi sekitar 10,5% terhadap total pembiayaan produktif atau sebesar 15,6% outstanding pembiayaan produktif fintech lending. “Ini menunjukkan peran dan kontribusi Investree pada bidang produktif. Keberadaan fintech lending dalam kondisi pandemi untuk mendukung UMKM sangat diperlukan,” tegas dia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post