IOH Yakin Teknologi Digital Dukung Pertumbuhan PDB Indonesia

IOH

President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Teknologi digital diyakini dapat mendukung pertumbuhan PDB Indonesia. Proyeksi ini berangkat dari peningkatan penetrasi internet yang terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14% terhadap PDB di tahun 2027.

Hal ini diungkapkan President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam peluncuran riset Empowering Indonesia 2023 Rabu (4/1/2023) di Jakarta.

“Teknologi digital diyakini dapat mendukung pertumbuhan PDB Indonesia, di mana penetrasi internet juga terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14% terhadap PDB di tahun 2027. IOH bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen untuk terus memainkan peran penting dalam mengakselerasi agenda nasional transformasi digital yang berujung pada kontribusi meningkatkan ekonomi digital Indonesia,” ungkap Vikram.

Hasil riset Empowering Indonesia 2023 hasil kolaborasi dengan Twimbit ini berisikan lanskap ekonomi digital Indonesia, pendorong pertumbuhan ekonomi digital, pilar dari ekonomi digital, teknologi yang mempercepat transformasi.

“Hasil riset tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan bagi seluruh pelaku industri telekomunikasi digital untuk bergotong royong mewujudkan visi Indonesia 2045. Serta yang terpenting, bagaimana IOH memberdayakan masyarakat Indonesia,” kata Vikram lagi.

Terdapat tujuh pendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di antaranya potensi pedesaan yang belum tergarap, pertumbuhan kelas menengah akibat manfaat ekonomi yang meningkat, revolusi besar UMKM, membawa usaha menengah dan besar ke masa depan, menginspirasi inovasi digital yang tersebar luas dengan startup teknologi, perubahan lanskap digitalisasi nasional, dan membangun fondasi ekonomi digital yang lebih kuat dengan talenta digital.

Vikram juga menegaskan, ketatnya persaingan di industri telekomunikasi tidak menjadi halangan untuk kolaborasi.

“Mendorong ekonomi digital Indonesia membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak dan IOH ingin terus menjadi agen kolaborator utama untuk saat ini dan di masa depan. Mari bersama-sama bergotong royong untuk mewujudkan impian dan cita-cita setiap orang Indonesia,”  katanya.

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang merupakan penggabungan dua entitas yaitu Indosat dan Hutchison. Sejak resmi beroperasi pada 4 Januari 2022, IOH telah menjaring lebih dari 100 juta pelanggan. Jumlah ini tumbuh sebanyak 4 juta pelanggan, dari 96 juta pelanggan, pascamerger dengan Hutchison 3 pada awal 2022.

Dengan jumlah pelanggan tersebut, maka IOH menjadi operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, setelah PT Telkomsel yang memiliki jumlah pelanggan sebanyak 159,8 juta pada kuartal III-2022. Di tempat ketiga dihuni oleh PT XL Axiata Tbk dengan jumlah pelanggan sebanyak 57,4 juta pada kuartal III-2022, serta tempat keempat dihuni oleh operator Smartfren dengan jumlah pelanggan 35,5 juta pada kuartal III-2022.

Menurut Vikram, IOH akan terus berfokus dalam memprioritaskan pengalaman pelanggan sebagai pusat dari kegiatan bisnisnya untuk mencapai visinya menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia.

“Sebagai perusahaan yang didorong oleh tujuan, IOH berkomitmen untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mengakselerasi transformasi digital bangsa,” ujar Vikram.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version