youngster.id - Penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari inisiatif gabungan antara Kementerian Keuangan RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI naik hampir mencapai 10 ribu orang di tahun 2023, dengan 60% preferensi tertuju pada universitas dalam negeri.
Kenaikan angka tersebut mungkin menjadi jalan keluar dari situasi demografi Indonesia yang mayoritas penduduknya berusia produktif (68%), dimana mereka perlu beradaptasi dengan keterampilan baru agar tetap relevan dalam menghadapi peluang ekonomi digital yang besar dan tantangan lingkungan yang semakin kompleks saat ini.
Tingginya kebutuhan untuk masyarakat dalam meningkatkan keterampilan mereka sejalan dengan teknologi yang semakin canggih. Berdasarkan data riset 2019, otomatisasi berpeluang menambah GDP Indonesia dan pemasukan yang lebih besar bagi pekerja di Indonesia. Selain itu, data tersebut juga memprediksikan bahwa di tahun 2030, 27 – 46 juta peluang pekerjaan baru akan tercipta di Indonesia. Tetapi, di sisi lain, pertumbuhan teknologi juga akan membuat 23 juta pekerja kehilangan mata pencaharian dan digantikan oleh teknologi.
Menyikapi hal tersebut, Monash University menawarkan proposisi yang unik, yaitu membantu meningkatkan keterampilan agar siap menghadapi masa depan sambil tetap bisa melanjutkan karier di Indonesia. Proposisi tersebut juga sejalan dengan komitmen Monash University dalam menjembatani pencapaian akademis dan kemajuan profesional, salah satunya dengan resmi terdaftarnya Monash University Indonesia sebagai tujuan program beasiswa LPDP dalam negeri.
Prof. Andrew MacIntyre, Pro Vice-Chancellor and President of Monash University Indonesia mengatakan, sebagai institusi luar negeri yang diakui pemerintah untuk tujuan program beasiswa LPDP dalam negeri, Monash University Indonesia menawarkan enam program magister yang relevan dan siap masa depan.
“Seluruh program magister tersebut kami hadirkan berbekal pengalaman 60 tahun dalam keunggulan riset dan pengajaran yang terdepan dan berskala global. Kami menciptakan metode pembelajaran transformatif yang berbeda, bertujuan meningkatkan keterampilan generasi pembuat perubahan selanjutnya agar siap bersaing di dunia profesional, diperkuat oleh jejaring global dan relevansinya dengan konteks lokal Indonesia,” kata MacIntyre, Rabu (7/2/2024).
Adapun enam program magister tersebut adalah Magister Kebijakan dan Manajemen Publik, Magister Inovasi Bisnis, Magister Ilmu Data, Magister Keamanan Siber, Magister Desain Perkotaan, dan Magister Kesehatan Masyarakat.
HENNI S.