Jumlah Unicorn Baru di Dunia Turun 20,5%

startup

Startup menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. Belakangan data CB Insight mengungkapkan jumlah unicorn baru di dunia hanya 210 per kuartal II atau turun 20,5% secara tahunan (year on year/yoy).“Kelahiran unicorn baru hanya 85 pada kuartal II atau turun 43% yoy. Jumlahnya terendah dalam enam kuartal terakhir,” demikian dikutip dari laporan CB Insights yang dirilis baru-baru ini.

Jumlah kelahiran unicorn di dunia bertambah 125 pada kuartal I. Sedangkan pada kuartal II ada 85 startup jumbo. Maka, totalnya 210. Tahun lalu, jumlah unicorn baru pada kuartal I 116 dan kuartal II 148. Maka, totalnya 264.

Turunnya jumlah kelahiran unicorn baru secara global sejalan dengan penurunan pendanaan jumbo atau megaround. Volume investasi dengan nilai yang besar ke startup anjlok 31% secara kuartalan (qtoq). “Penurunan pendanaan megaround ini yang terendah sejak 2020,” demikian dikutip dari laporan.

Amerika Serikat (AS) dan Eropa menyumbang sebagian besar kelahiran unicorn baru. Jumlahnya masing-masing yakni 49 dan 16 startup jumbo anyar. Tetapi Investasi besar di Amerika turun 34%. Startup di negara ini menyumbang 51% dari dari semua pendanaan mega-round pada kuartal I.

Di Indonesia, pada kuartal pertama 2022, ada enam startup baru yang berhasil menembus status unicorn dengan valuasi sekitar US$1 miliar. Keenam startup ini adalah Tiket.com, Kredivo, Xendit, Ajaib, Kopi Kenangan, dan Akulaku.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version