youngster.id - Bisnis startup digital di Indonesia menghadapi banyak tantangan. Bahkan meski banyak startup menghasilkan ide cemerlang namun tak sedikit yang tak berumur panjang. Ketidaksiapan ekosistem menjadi kelemahan para pelaku startup.
Seringkali, startup diharapkan lahir tanpa diciptakan ekosistem bagi mereka. Demikian diungkapkan Indra Utoyo Direktur Digital and Strategic Portfolio PT Telkom pada ajang Digital Innovation Lounge Festival 2016, Jumat (9/12/2016) di Bale Motekar, Universitas Padjadjaran Bandung Jawa Barat.
Menurut dia, sebagai sesuatu yang baru dalam industri di Indonesia, pihaknya berekspektasi setiap
pemula muncul dengan ide-ide yang berkelas, konsep yang punya metode, platform berkeunggulan. “Namun, itu perlu persiapan. Saat inilah mempersiapkan talenta muda agar matang. Jangan melahirkan talenta, intake-nya enggak ada,” ujar dia.
Indra mengungkapkan sejak didirikan sebuah inkubator bagi para pebisnis baru di Bandung Digital Valley, pada 2011. Sampai 2016, kegiatan ini sudah diikuti 2.000-an startup. Namun, hanya bertahan sekitar 85 saja sampai saat ini.
“Setiap tahun kita menyediakan 40 seat tapi tidak pernah terpenuhi sampai setengahnya. Dananya ada, fasilitator ada, mentor ada, tapi mereka yang tidak siap,” ucap Indra.
Oleh karenanya Indra berharap DILo bisa jadi wadah melahirkan budaya, untuk berbagi, membuka pikiran, belajar, dan melahirkan ide yang bagus. Sehingga melalui DILo, para penggerak industri kreatif digital mendapatkan pencerahan terkait teknologi mutakhir, regulasi, dan bisnis. “Nanti dia masuk sebagai setara entrepreneur yang tangguh dan unggul,” pungkas Indra.
STEVY WIDIA
Discussion about this post