youngster.id - Tidak semua badan usaha milik negara (BUMN) memiliki perhatian, kepedulian, serta jiwa kewirausahaan yang menyokong ekonomi kreatif. Karena itu kiprah PT Telkom menyiapkan wirausahawan ekonomi kreatif patut diapresiasi.
Salah satu program PT Telkom adalah Indigo Creative Nation (ICN) yang sudah digelar sejak tahun 2009. Hingga sekarang total 2.000 lebih startup ikut serta ajang tersebut dan dengan sedikitnya 65 diantaranya sudah dan sedang aktif terjun di industri telematika nasional/global.
“Bagi saya, Telkom lebih unggul [dari BUMN lainnya] karena manajemennya punya jiwa kewirausahaan,” kata Hari Santosa Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), di sela-sela ajang Digital Innovation Lounge Festival 2016 Jumat (9/12/2016) di Balai Motekar Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat.
Hari juga mengapresiasi kehadiran Digital Innovation Lounge/Dilo sedikitnya di 13 kota utama di Indonesia. Yakni Aceh, Medan, Pekanbaru, Depok, Tanggerang, Bekasi, Bogor, Bandung, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Balikpapan. Member seluruh titik Dilo sudah mencapai lebih dari 20.000 orang, dengan fokus usaha 16 subsektor ekonomi kreatif. Hal ini yang membedakannya dengan ICN dan Digital Valley yang hanya fokus beberapa subsektor ekonomi kreatif yakni perangkat lunak, desain grafis, dan game.
“Kami sangat terbantu karena Dilo yang merangkul semua jenis ekonomi kreatif dan yang terbaik bisa disalurkan ke program Indigo,” ujar Hari.
Sementara itu, Yayan Ahmad, Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Pemkot Bandung, menambahkan, pihaknya sangat banyak terbantu sejak peluncurkan Smart City tahun 2013 lalu.
Menurut dia, dari mulai akses jaringan seperti WiFi gratis ribuan titik pada tahun tersebut, hingga aplikasi solusi perkotaan banyak diberikan PT Telkom dan jejaringnya seperti ICN, Bandung Digital Valley, dan Dilo.
“Termasuk startup-startup yang melahirkan berbagai aplikasi dan mengisi Bandung Command Center saat ini. Kami ingin mengajak lagi binaan Indigo karena aplikasi terus dibutuhkan,” katanya di tempat yang sama.
Yayan juga mengatakan, dorongan ini penting karena anggaran Diskominfo Kota Bandung tahun depan sama dengan tahun ini Rp50 miliar namun fokus pekerjaaannya hanya dalam memantapkan program smart city minus fungsi kehumasan.
“Saat ini kami punya 350-an aplikasi solusi perkotaan di Bandung Command Center. Tapi karena tahun depan adalah periode pemantapan, maka jumlah aplikasi akan berkembang. Arahan Pak Walikota [Ridwan Kamil], sebanyak masalah di Kota Bandung, sebanyak itu pula aplikasi digital dibutuhkan,” pungkasnya
Selain di Bandung, Dilo Festival digelar pula di Malang, Balikpapan, dan Makassar pada hari yang sama.
STEVY WIDIA
Discussion about this post