youngster.id - Menjadi wirausahawan sukses bukanlah hal yang mudah. Ada proses dan perjalanan panjang yang tidak bisa dihitung sekadar dari penjualan ataupun materi. Selama ada progress dan improvement itulah arti kesuksesan yang sebenarnya.
Demikian diungkapkan Kevin Osmond, Co-Founder & CEO Printerous, dan Jourdan Kamal, Founder & CEO Maubelajarapa.com dalam webinar “Entrepreneurship Focusing to Build the Entrepreneurship Ecosystem in Indonesia & Building Digital Business from Zero” yang diselenggarakan oleh Diplomat Success Challenge (DSC) baru-baru ini secara online.
“Dalam masa pandemi ini siapa yang akan sukses? Jawabannya adalah ‘orang yang siap’. Terutama untuk para wirausaha, jangan sampai kita kalah dari keadaan ini. Teruslah eksplorasi diri, dan Anda pasti bisa membangun apapun dengan kerja keras”, ungkap Jourdan.
Dia mengungkapkan, pernah menjajal berbagai macam profesi sebelum memutuskan menjadi seorang wirausahawan. Menurut Jourdan, yang terpenting bagi seorang wirausahawan sebelum memulai bisnis adalah mengembangkan skill dan menemukan minat yang tepat dari kemampuan tersebut.
Platform MauBelajarApa.com yang dirintis Jourdan sejak tahun 2014 pada dasarnya adalah sebuah marketplace yang menyediakan layanan workshop dalam bentuk kelas-kelas non-akademik. MauBelajarApa memiliki belasan kategori mulai dari kelas memasak, art & craft hingga kelas fotografi.
“Di era digital sekarang, belajar tidak hanya bisa didapat dari sekolah. Kesuksesan pun tidak hanya datang dari gelar sarjana. Jika tidak punya kesempatan untuk lulus kuliah atau belajar di sekolah yang tepat, calon wirausahawan harus memiliki kemampuan sebagai persiapan untuk merintis bisnisnya”, ungkap Jourdan.
Hal senada juga disampaikan Kevin. Menurut pria yang merintis perjalanan wirausahanya selama 15 tahun pentingnya proses mengasah kemampuan sebelum wirausahawan terjun mengelola bisnis. Pasalnya, statistic menunjukkan 1 dari 10 wirausaha menemui kegagalan. Dari 10% wirausaha yang bertahan tersebut, hanya sekitar 20% yang berhasil sukses lebih dari 2 tahun.
“Jika ada yang memiliki cita-cita sebagai entrepreneur, maka ungkapan itu kurang tepat. Menjadi entrepreneur atau wirausaha bukanlah jabatan pekerjaan semata, tapi lebih merupakan mindset untuk menjadi kreatif, proaktif dan inovatif (entreprenuerial spirit), dan ini semua harus melewati proses”, ujar Kevin.
Untuk itu, dia membagikan beberapa kiat yang kerap memotivasi dirinya sendiri. Di antaranya adalah jangan terus berpaku di tahapan mencari ide, karena yang sulit adalah rencana konkrit dan eksekusinya.
“Jadi apapun ide yang dimiliki, yang terpenting adalah eksekusi dahulu ide tersebut menjadi aksi nyata. Selain itu, untuk berkembang jangan pernah takut akan kegagalan. Sebagai wirausahawan, masalah dan tantangan pasti datang, dan justru dari kegagalan inilah kita bisa belajar dan membuat bisnis kita lebih sukses,” kata Kevin.
Maka dari itu, menurut dia, wirausahawan juga tidak boleh cepat puas dan harus memiliki growth mindset. “Sebagai pemimpin perusahaan, bisnis kita tidak akan berkembang jika kita juga tidak mengembangkan diri. Untuk itu, jangan pernah terlena akan kesuksesan sementara dan ingatlah untuk keluar dari zona nyaman,” ungkapnya.
Dia menegaskan, hal yang terpenting, janganlah menjadi ‘The Lonely Entrepreneur’. Pasalnya saat ada di pucuk posisi perusahaan, pasti banyak persoalan yang tidak bisa dibagikan kepada tim, namun cobalah untuk tidak merasa kesepian. “Cara mengatasinya antara lain bergabunglah dengan komunitas wirausaha sehingga memiliki jaringan ekosistem wirausaha yang tepat, atau gandenglah mentor sebagai tempat berbagi dan saling mendukung,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post