youngster.id - Saat ini, keterbatasan akses pembelajaran menjadi tantangan bagi tenaga medis terutama dokter, tenaga kesehatan dan pemilik klinik. Mereka masih kesulitan untuk mendapat informasi seputar manajemen klinik kesehatan. Hal ini mendorong Klinik Pintar meluncurkan kelas virtual Dokter Berdaya.
CEO Klinik Pintar Harya Bimo menilai, kelas virtual ini dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing dokter umum dan nakes. Menurut Harya, ada dua kendala utama yang kerap dihadapi profesi dokter umum. Pertama, tantangan dari sisi internal. Saat ini, dokter-dokter umum di Indonesia cukup kesulitan dalam mendapatkan ilmu dan keterampilan terkini di bidang medis.
“Dokter umum yang bertugas di klinik biasanya punya jam kerja panjang yang habis untuk pelayanan pasien (praktik) dan urusan administratif lainnya. Padahal, dokter-dokter umum juga punya kewajiban untuk memperbarui Satuan Kredit Profesi (SKP) dan mengikuti sertifikasi yang penting untuk menunjang keahliannya,” kata Bimo dalam keterangannya, Selasa (23/8/2022).
Tantangan kedua adalah keterbatasan akses pembelajaran, khususnya bagi pemilik klinik dan nakes. Informasi seputar manajemen klinik kesehatan masih sangat terbatas untuk didapatkan. Klinik-klinik kesehatan swasta seringkali dikelola secara mandiri dan tanpa panduan standar operasional yang sama. Hal ini menyebabkan terbentuknya pandangan umum di masyarakat bahwa klinik kesehatan swasta cenderung kurang meyakinkan dari sisi layanan dan kualitas.
“Ini adalah pandangan keliru dan harus segera diluruskan. Klinik-klinik swasta justru adalah garda utama untuk mengurai bottleneck penanganan pasien di saat situasi pandemi dan krisis kesehatan di setiap negara. Karena itu, penting bagi klinik kesehatan swasta untuk dibekali ilmu yang terstandar soal manajemen klinik,” tambah Bimo.
Klinik Pintar mengembangkan enam area kompetensi, yakni kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, anak, gizi, kedokteran olahraga, serta manajemen klinik. Pemilihan area kompetensi ini disesuaikan dengan kebutuhan mitra klinik sehingga diharapkan dapat menunjang kinerja para nakes dan manajemen klinik di klinik masing-masing.
Dalam merancang program ini, Klinik Pintar berkonsultasi secara intens dengan berbagai rekan sejawat dokter spesialis, sampai Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Tujuannya agar modul yang dirancang benar-benar terbaru, sesuai dengan kondisi riil di lapangan, agar para dokter umum dan nakes punya wawasan lebih luas lagi pada dinamika industri kesehatan saat ini,” ujar Bimo.
Klinik Pintar juga bekerjasama dengan Bundamedik Healthcare System (BMHS) menghadirkan kelas virtual yang dapat diakses di platform belajar Terampil.com. “Learning Management System (LMS) ini adalah upaya kami meningkatkan kompetensi dokter umum dan nakes lewat metode belajar yang fleksibel, tanpa terikat waktu dan tempat, namun tetap sesuai dengan kebutuhan di klinik masing-masing,” kata Ivan Sini Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk.
Sementara CEO Terampil.com Amrullah Azmy menyebut kerjasama ini terbilang unik, sebab, user yang disasar adalah para dokter dan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia. “Kami sangat mendukung dan mengapresiasi langkah Klinik Pintar dalam menarget audiens dari kalangan medis. Hal ini tentu sejalan dengan misi kami untuk memberikan akses belajar yang lengkap dan mudah untuk semua golongan,” katanya.
Terampil.com memberikan akses modul pembelajaran dengan metode on-demand, live streaming dan juga sertifikasi online sehingga dapat menjangkau dan memberikan standar kompetensi dokter dan tenaga kesehatan lainnya di seluruh Indonesia secara masif.
Setiap modul berisi cuplikan video pendek yang terbagi menjadi beberapa sub-bab dan dilengkapi soal-soal tes pada akhir tiap cuplikan video. Setelah mengakses keseluruhan modul, terdapat post-test untuk menguji wawasan user terhadap materi pembelajaran.
STEVY WIDIA
Discussion about this post