youngster.id - Internet telah membuka jendela untuk melihat ke seluruh dunia. Sayangnya, selain pengetahuan ancaman juga datang dari dunia maya ini, terutama bagi anak-anak. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi untuk membuat internet tetap aman.
“Keamanan online adalah tanggung jawab semua orang. Di Family Online Safety Institute, kami menemukan langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh setiap orang di seluruh dunia dalam mengarahkan anak-anak kita sekaligus memungkinkan mereka mendapatkan informasi di internet yang kaya dan sesuai dengan kebutuhan. Namun, hal ini hanya dapat terlaksana jika semua orang di lingkungan anak itu bekerja sama,” ungkap Stephen Balkam, Founder dan CEO Family Online Safety Institute dalam diskusi Safer Internet Day di dunia belum lama ini.
Diskusi panel yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia bekerja sama dengan Netflix membahas cara menjadikan internet sebagai ruang yang lebih aman untuk anak-anak Fokus diskusi ini adalah kebutuhan akan keterlibatan semua pihak dalam kehidupan anak untuk memiliki tanggung jawab yang sama dalam upaya memelihara keamanan lingkungan online bagi setiap anak. Semua pihak tersebut mencakup orang tua, tenaga pendidik, pemerintah, lembaga penegak hukum, pengusaha teknologi, dan perwakilan dari industri lainnya.
Dihadiri oleh akademisi terkemuka, pemangku kebijakan setempat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta pihak lain di industri ini, acara ini berfokus pada tema Create, Connect, Respect: Memberdayakan Orang Tua untuk Memandu Anak-anak yang Terkoneksi. Acara ini terdiri dari presentasi dan diskusi mengenai informasi, sarana, dan sumber daya yang tersedia di Indonesia untuk membantu mengarahkan anak-anak ke penggunaan internet yang lebih aman.
“Di dalam dunia yang terhubung sekarang ini, sebuah cara yang benar-benar efektif untuk mengatur perilaku anak-anak kita di zaman digital adalah saat pemerintah, industri, dan semua pihak terkait bekerja sama untuk memberikan arahan yang diperlukan oleh anak-anak. Forum seperti ini sangat penting untuk memungkinkan berbagai pihak dari berbagai sektor untuk bersama-sama bersinergi dan merumuskan tolak ukur dari sudut pandang kebijakan publik, pendidikan, teknologi, dan sosial,” ungkap Valentina Gintings dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Para pembicara pada panel diskusi mewakili berbagai pihak dalam industri internet, baik secara global maupun lokal di Indonesia, dengan tujuan yang sama untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di internet kepada anak-anak. Selain Valentina hadir Margaret Aliyatul, dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia; Rizki Ameliah, dari Siberkreasi; Stephen Balkam, Founder dan CEO Family Online Safety Institute; Indriyatno Banyumurti, dari ICT Watch; dan Kuek Yu-Chang, Managing Director Netflix APAC.
“Netflix merasa senang dan terhormat bisa menjadi bagian pada dialog yang sangat penting di Indonesia mengenai hal mendasar dalam mengasuh anak dan bermasyarakat. Kami percaya pada pendekatan dari lingkungan dalam hal keamanan internet yang merupakan tanggung jawab bersama di antara semua pihak yang terlibat. Akhirnya, sebagai penyedia layanan hiburan internet, kami ingin memberdayakan para keluarga untuk mengambil keputusan yang bijak sambil mencari tahu apa saja yang bisa didapatkan dari Internet,” Kuek Yu-Chuang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post