Kolaborasi Carousell, KitaBisa dan Lyfe With Less Ajak Warga Indonesia Memilih Barang Preloved

Carousell x KitaBisa

Kolaborasi Carousell, KitaBisa dan Lyfe With Less Ajak Warga Indonesia Memilih Barang Preloved (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Marketplace Carousell berkolaborasi dengan platform fundraising dan donasi KitaBisa serta komunitas sustainability lokal Lyfe With Less untuk membuat barang preloved menjadi pilihan pertama di Indonesia.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Kitabisa dan Lyfe With Less sebagai gerakan untuk mengajak warga Indonesia mengambil langkah kecil untuk kehidupan yang lebih hijau ke depannya. Sangat menggembirakan untuk tahu bawah pengguna Carousell telah memilih barang preloved sebagai pilihan pertama mereka, khususnya untuk fesyen. Laporan terkini telah menyatakan bahwa planet kita hanya memiliki 3-5 tahun untuk diperbaiki, urgensi untuk bergerak sekarang dan menyelamatkan Bumi sangatlah penting sekarang. Kami berharap Carousell dapat terus menjadi tempat pilihan untuk membeli dan menjual barang preloved,” ujar Kharisma Murti, Kepala Pemasaran Indonesia, Carousell, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (22/4/2022).

Disebutkan Kharisma, Carousell menganalisa niat pembeli dan perilaku pembelian barang preloved di Indonesia. Dari data yang ada, ditemukan bahwa individu berusia 18-24 tahun mencari barang preloved 69% lebih sering dibanding barang baru dengan fesyen wanita dan fesyen pria menjadi kategori yang paling sering dicari. Tetapi, individu berusia 54 tahun ke atas memiliki kecenderungan untuk mencari barang preloved, menunjukan ketertarikan mereka terhadap barang preloved dibanding barang baru dengan perbedaan yang mencapai 96%.

“Di antara tahun 2020 sampai 2021, setelah pandemi merajalela, daftar barang preloved di Carousell telah tumbuh lebih dari 100% dengan kategori fesyen wanita, fesyen pria dan barang bayi menjadi kategori unggulan,” ungkapnya.

Menurut laporan dari Ellen MacArthur Foundation, setiap tahun lebih dari US$500 milyar (Rp7.2 triliun) terbuang dikarenakan konsumen membuang baju yang mereka masih bisa pakai dan juga karena daur ulang tidak terlaksanakan dengan baik. “Memilih untuk membeli baju preloved adalah salah satu cara berkelanjutan untuk berbelanja dan memperpanjang hidup baju yang kita miliki,” tambahnya.

Menurut Kharisma, di Carousell, merek fast fashion seperti Zara, H&M dan Coach mendominasi data pencarian untuk individu berusia 25-54 tahun. Zara, H&M juga mendominasikan data pencarian untuk umur 18-24 tahun bersama dengan Uniqlo membuktikan bahwa kita dapat memperpanjang umur dari barang fast fashion tersebut.

Umur Top 3 kategori yang paling sering dicari Top 3 kata kunci yang paling sering dicari
18-24 Women’s Fashion

Men’s Fashion

Health & Beauty

Zara

H&M
Uniqlo

25-34 Women’s Fashion

Men’s Fashion

Babies & Kids

Zara

Uniqlo

Coach

35-44 Women’s Fashion

Men’s Fashion

Babies & Kids

Zara

Coach

Uniqlo

45-54 Women’s Fashion

Men’s Fashion

Home & Furniture

Zara

Coach

Uniqlo

“Carousell ingin mengajak Indonesia untuk mengambil langkah terhadap sustainability dengan cara membeli dan menjual barang preloved. Dari sekarang sampai tanggal 22 Mei, pengguna Carousell dapat mendaftarkan barang mereka untuk dijual dengan tagar #PilihPreloved untuk dapat difiturkan dalam koleksi spesial Hari Bumi dimana setiap barang akan dihitung sebagai donasi sejumlah Rp10,000, dimana dana akan disalurkan untuk pengurangan barang sekali pakai,” pungkas Kharisma.

 

HENNI SOELAEMAN

Exit mobile version