youngster.id - Untuk mengatasi masalah akses air bersih dan sanitasi di dua desa, yaitu Desa Pasirranji (Bekasi) dan Desa Wanakerta (Karawang), Yayasan Rumah Energi (Rumah Energi) bersama Microsoft menjalin kerja sama. Inisiatif ini diwujudkan melalui pemasangan 20 unit Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) yang bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat pada air permukaan yang tercemar.
Direktur Eksekutif Rumah Energi, Sumanda Tondang, menjelaskan program ini lahir dari kebutuhan mendesak, mengingat masyarakat selama ini bergantung pada Sungai Cibeet yang sering kering saat kemarau dan tercemar limbah.
“Program ini bertujuan memperluas akses terhadap sumber air bersih yang aman, terutama bagi kelompok rentan,” ujar Sumanda, Kamis (13/11/2025).
Setiap desa menerima 10 unit IPAH. Berdasarkan studi kelayakan, satu unit IPAH mampu menyediakan air bersih hingga 93.600 liter per tahun. Kapasitas pemanfaatan rata-rata saat musim hujan mencapai 511 liter per hari, angka yang signifikan untuk mendukung kebutuhan 20 rumah tangga penerima manfaat.
Selain manfaat langsung bagi kesehatan dan penghematan ekonomi rumah tangga—seperti penurunan pengeluaran pembelian air bersih dan biaya listrik penyedotan air—sistem IPAH ini juga berfungsi ganda sebagai mitigasi banjir. Dengan menampung air hujan, sistem ini berkontribusi mengurangi luapan air yang dapat menyebabkan genangan di lingkungan permukiman.
Sumanda menekankan bahwa air adalah fondasi utama ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim. Kolaborasi ini tidak hanya menyediakan solusi air, tetapi juga mendorong pembentukan kelembagaan Kampung Iklim yang didukung Dinas Lingkungan Hidup setempat, menjadikannya contoh sinergi lintas sektor dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Pemerintah Daerah. Sekretaris Bappeda Kabupaten Bekasi, Didik Setia, mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan RPJMD, khususnya poin tentang pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan merata.
HENNI S.
