Layanan Gudang Online Dukung Produktivitas UMKM

Gudang Online

Gudang online. (Foto: ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan, transaksi e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai Rp530 triliun pada 2022. Untuk itu, pemerintah menginginkan banyak produk pelaku UMKM terintegrasi dalam pasar digital. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan digital fulfillment atau gudang online.

Pemerintah dalam hal ini mengakselerasi transformasi digital pada sektor logisitik. Untuk itu, Kememterian Kominfo mendorong penerapan layanan tersebut dengan cara sosialisasi bersama startup logistik maupun pengangkutan.

“Fokusnya untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengoptimasi penjualan mereka. Namun layanan digital fulfillment yang difasilitasi oleh Kementerian Kominfo tidak hanya terbatas pada pergudangan,” kata Tita Ayuditia Surya Anggota Tim Adopsi dan Fasilitasi Sektor Logistik Kemkominfo dalam keterangannya, Rabu (5/10/2022).

Tita menjelaskan ada empat yang dapat memanfaatkan teknologi tersebut, yakni storage (pergudangan), inventory management (manajemen penyimpanan), packaging (pengemasan), dan shipping (pengiriman).

Pertama, fasilitas storage memberikan layanan gudang berkapasitas besar dengan fasilitas memadai untuk memastikan keamanan penyimpanan produk yang sesuai dengan kategori dan kebutuhannya.

Kedua, dalam hal tata kelola barang, layanan inventory management memberikan pengelolaan persediaan dengan mengatur jumlah stok barang hingga mencatat barang yang masuk dan keluar.

“Selain itu, program layanan digital fulfillment juga memberikan fasilitas packaging dan shipping yang memastikan proses pengambilan dan pengemasan produk sesuai keinginan konsumen dan terstandar dengan baik,” jelas Tita.

Guna memberikan sosialisasi pentingnya layanan digital fulfillment, Kementerian Kominfo melalui Direktorat Ekonomi Digital, Ditjen Aptika pun menggandeng para pemangku kepentingan di sektor tersebut.

“Kami bekerja sama dengan mitra logistik, lembaga terkait, pemda, startup bidang logistik, pelaku UMKM dan para reseller. Fasilitasi dan pembinaan digital fulfilment Kominfo sudah dilaksanakan di Kota Surabaya dan Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh 100 pelaku UMKM setempat,” tutur Tita.

Ditjen Aptika menggandeng startup Crewdible yang merupakan pionir gudang online di Indonesia dan sudah memiliki layanan gudang online di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Hadirnya penerapan layanan digital fulfillment dalam sektor UMKM membantu para pelaku usaha untuk lebih fokus dalam mengembangkan produk dan memikirkan strategi penjualan yang berpotensi meningkatkan penjualan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version