Maksimalkan Tren di Kanal Digital Untuk Jangkau Audiens secara Kreatif

Bisnis makanan dan minuman menggeliat di ranah online. (Foto: Ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Perilaku belanja masyarakat yang berpindah-pindah dari offline ke online dan sebaliknya, merupakan salah satu faktor yang mendorong pentingnya kapabilitas omnichannel brand produk fast-moving consumer goods (FMCG). Termasuk memaksimalkan tren di kanal digital untuk menjangkau audiens secara kreatif.

Senior Marketing Manager Kantar Worldpanel Division Corina Fajriyani mengungkapkan, dalam riset “Winning Omnichannel Asia: The Future of FMCG and Retail” dari Kantar Worldpanel, selain pasar tradisional, warung, dan mini market, kini pelanggan juga mengandalkan platform online untuk mencari, menemukan, dan membeli produk.

“Oleh karena itu, brand perlu meningkatkan kehadirannya di kanal digital, baik untuk pemasaran maupun penjualan,” katanya.

Cara masyarakat mengonsumsi dan berbelanja produk sehari-hari ini juga terlihat di platform TikTok. Konten-konten otentik terkait produk FMCG, seperti produk kecantikan dan skincare yang baru dibeli, life hack untuk kebutuhan rumah tangga, eksperimen masak di rumah, hingga berburu produk viral di minimarket, semakin meramaikan platform ini berkat kreativitas para kreator.

Berdasarkan Data Internal TikTok (Juli 2020 – Juli 2021), views untuk konten seputar kecantikan dan perawatan diri meningkat 4 kali lipat sepanjang tahun 2020-2021, sementara views untuk konten makanan dan minuman juga meningkat 5 kali lipat di periode yang sama.

Secara global TikTok telah menggaet 1 miliar pengguna. Di pasar Asia Tenggara, jumlah pengguna TikTok mencapai 240 juta. Tahun ini, pertumbuhan jumlah pengguna TikTok di Asia Tenggara mencapai 85 persen secara tahunan (year on year/yoy),”

Dari hasil survei TikTok Insight for FMCG terhadap ratusan pengguna di Indonesia sepanjang tahun, ketertarikan mereka terhadap produk FMCG juga sangat besar, dengan 45% pengguna tertarik pada produk kecantikan dan kosmetik, sementara 71% pengguna suka melihat produk makanan dan minuman.

Konten FMCG yang pengguna konsumsi bukan hanya sebagai sumber inspirasi, tapi juga mengarahkan ke pembelian. Sebanyak 92% responden melakukan pembelian secara online dalam satu bulan terakhir, yang memperlihatkan bahwa pengguna TikTok sudah terbiasa dengan berbelanja langsung secara online setelah mereka menemukan produk yang dicari.

“TikTok adalah tempat di mana brand dan konsumennya dapat terhubung secara langsung dan serta unik melalui cara yang otentik. Konsep Shoppertainment di dalam TikTok memberikan kesempatan bagi para brand untuk dapat menyajikan konten yang menghibur, inspiratif, dan mendorong perilaku belanja,” kata Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version