Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Masyarakat Indonesia Makin “Terbenam” pada Layanan Keuangan Digital

1 Desember 2021
in News
Reading Time: 2 mins read
Layanan Keuangan Digital

Berdasarkan hasil survei Sharing Vision, masyarakat Indonesia makin terbenam pada layanan keuangan digital (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Kepemilikan aset kripto di Indonesia mulai tumbuh seiring dengan kian meluasnya penggunaan fasilitas perbankan digital, uang digital (emoney), loka pasar (e-commerce), dan teknologi finansial (tekfin).

Hal itu terungkap dari hasil survey yang dilakukan Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Bandung, pada 2.095 responden dalam beberapa bulan terakhir.

“Hasil utama antara lain menunjukkan 11,8% responden sudah memiliki aset kripto, 12% pernah jual beli aset kripto, serta 5,3% pernah mining (menambang) asetnya,” kata Dimitri Mahayana, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, dalam keterangan pers “Survey eChannel, Fintech, eCommerce dan eLifestyle 2021” di Bandung, Rabu (1/12/2021).

Menurut Dosen Sekolah Teknik Elektro Informatika ITB ini, fenomena baru tersebut simultan dengan kian “membenamnya” masyarakat Indonesia pada layanan keuangan daring. Misalnya uang digital, yang mana 93,7% responden sudah memilikinya.

Baca juga :   Wirausaha Muda Mandiri 2017 Sasar Fintech

“Dalam jawaban terbukanya, tertinggi digunakan Gopay sebesar 79,4%. Disusul OVO 66,63%, Shopee 58,47%, Dana 40,81%, eMoney Mandiri 20,33%, Flazz BCA 18,66%, LinkAja 16,9%, Brizzi 7,54%,” jelasnya.

Uang digital terbanyak digunakan untuk membeli makanan secara delivery. Kemudian berturut-turut membayar ecommerce, transportasi daring, beli pulsa, bayar kafe dan restoran, bayar tol, bayar minimarket, bayar parkir, dan transportasi umum.

Adapun keluhan terbesar berkisar di aplikasi tak bisa digunakan, kartu emoney tidak terdeteksi, menambah nominal dilakukan tapi tak terdeteksi, serta nominal saldo berkurang padahal tak digunakan.

“QR Code juga makin familiar digunakan, dengan jawaban 80% dari 2.095 responde menggunakannya. Biasanya QR Code digunakan saat transaksi di kafe, restoran, minimarket, supermarket, tempat rekreasi, hingga pedagang kaki lima,” katanya.

Baca juga :   Android Oreo Perkuat Fitur Nokia

Dimitri melanjutkan, 52,8% responden juga mengaku mengalami peningkatan belanja di lokal pasar (e-commerce). Sementara 31,6% mengaku berbelanja tetap serta hanya 12,9% yang menjawab menurun.

Adapun belanja terbesar adalah untuk makanan dan minuman (71,25%), fashion dan mode (55,97%), pulsa (48,92%), buku, hobi, dan koleksi (43,22%), kosmetik dan alat kecantikan (40,05%), grosir/keperluan sehari-hari (34,72%), transportasi jarak jauh (20,98%), ponsel, laptop/komputer (16.09%), dan booking hotel (14,38%).

Menariknya, kata Dimitri, alasan utama belanja di e-commerce daripada luring adalah karena banyak promo. Setelah itu, karena praktis, bisa belanja kapan dan dimana saja, menghindari keramaian karena pandemi, lebih murah, dan lebih banyak pilihan toko dan produknya.

Baca juga :   Program Gojek Swadaya Bantu Mitra Punya Tabungan

Terkait tekfin, Sharing Vision menemukan fakta bahwa tekfin untuk peminjaman (lending) sudah dialami oleh 5,9% responden yang mana alasan utama penggunaan adalah karena pencarian cepat dan mudah, persyaratan tidak ribet, pengajuan cepat, serta tidak memerlukan jaminan. Begitu juga, keluhan utama adalah bunga tinggi, aplikasi tidak bisa diakses, penagihan dilakukan hingga ke kolega peminjam, dan adanya teror oleh debt collector.

“Seluruh data ini berkorelasi dengan makin jarangnya responden menggunakan ATM dan mengakses kantor cabang bank konvensional. Frekuensi penggunaan yang tumbuh tinggi adalah di mobile banking dan internet bangking,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Tags: kepemilikan aset kriptolayanan keuangan digitalLembaga Riset Telematika Sharing Vision
Previous Post

Unilever dan Sido Muncul Bergabung di Platform GudangAda

Next Post

Dukung Persiapan UTBK, Zenius Gelar Try Out di Aceh

Related Posts

Layanan Keuangan Digital (LKD)
Headline

Pendapatan Layanan Keuangan Digital di Asia Tenggara Melonjak Hingga US$33 Miliar pada Tahun 2024

13 November 2024
0
Tim JULO
Headline

Fintech JULO Bukukan Pendapatan Tahunan US$120 Juta

26 Februari 2024
0
Aplikasi neobank
News

Bank Neo Commerce Hadirkan Fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu Di Gerai Ritel

7 Juni 2023
0
Load More
Next Post
Zenius TO UTBK

Dukung Persiapan UTBK, Zenius Gelar Try Out di Aceh

myIndiHome

Mudahkan Pelanggan dalam Kelola Layanan, Telkom Luncurkan Versi Terkini myIndiHome

Agree x Alami Sharia

ALAMI Sharia Salurkan Pembiayaan Melalui Agree Hingga Rp 50 Miliar per Bulan

Discussion about this post

Recent Updates

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

30 September 2025
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

30 September 2025
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version