youngster.id - Meski Indonesia masih diselimuti wabah Covid-19 dalam dua periode Ramadan terakhir, perusahaan e-commerce enabler asal Indonesia Jet Commerce tetap membukukan peningkatan penjualan pada setiap periode Ramadan dari sebelum masa pandemi hingga tahun ini.
CEO Jet Commerce Indonesia Webber Chen menyampaikan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang cenderung membaik, salah satunya karena pemberian Tunjangan Hari Raya pada tahun ini yang dibayarkan secara penuh menjelang Lebaran, tidak seperti tahun lalu yang ditunda hingga akhir tahun atau bahkan tidak diberikan sama sekali.
“Secara natural, pandemi juga telah mengakselerasi transisi belanja konsumen dari kanal tradisional ke kanal digital, dan ke depannya tren penetrasi digital ini akan terus meningkat,” ungkap Webber dalam keterangan pers, Kamis (17/6/2021).
Tercatat total jumlah transaksi yang terjadi selama bulan Ramadan tahun ini meningkat hampir sebesar dua kali lipat atau 80% lebih tinggi dibandingkan Ramadan tahun lalu, dan hampir lima kali lipat lebih tinggi atau naik lebih dari 370% dibandingkan dengan transaksi yang terjadi pada bulan Ramadan sebelum pandemi, yaitu tahun 2019. Nilai transaksinya juga meningkat cukup signifikan, yaitu lebih dari 70% dibandingkan dengan Ramadan 2020, dan naik lebih dari 80% dari Ramadan 2019.
Dibandingkan dengan penjualan pada Ramadan tahun lalu, kategori produk kesehatan dan kecantikan mengalami peningkatan jumlah transaksi yang paling signifikan, yakni naik sebesar 110%. Diikuti oleh kategori produk elektronik dengan peningkatan jumlah transaksi sebesar 90%, dan kategori pet food yang jumlah transaksinya juga meningkat sebesar 73% selama Ramadan 2021.
Selama periode kampanye belanja online Ramadan tahun ini yang berlangsung sejak pertengahan bulan April hingga awal Mei, Jet Commerce Indonesia mencatat terdapat lebih dari 240 ribu pesanan e-commerce yang terjadi. Dari total transaksinya tersebut, produk makeup dan skincare menjadi produk terpopuler yang berhasil terjual sebanyak 48% dari total keseluruhan transaksi selama Ramadan 2021. Disusul oleh produk popok dengan porsi penjualan sebesar 18%, dan produk smartphone dengan porsi penjualan 16% dari total transaksi.
Sejak dilanda pandemi Covid-19 dari awal tahun lalu, pertumbuhan PDB Indonesia tercatat semakin meningkat meski masih tumbuh negatif sejak kuartal kedua 2020. Secara berurutan yaitu minus 5,32% pada kuartal kedua tahun 2020, lalu membaik menjadi minus 3,49% pada kuartal ketiga, kemudian meningkat menjadi minus 2,19% pada kuartal keempat, dan kini semakin tumbuh membaik menjadi minus 0,74% pada kuartal pertama tahun ini.
Dalam upayanya memulihkan perekonomian, Pemerintah Indonesia juga secara aktif melibatkan industri e-commerce di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional-nya. Salah satunya seperti menginisiasi kampanye belanja produk lokal melalui Hari Bangga Buatan Indonesia dan mendorong platform e-commerce untuk memberikan subsidi ongkos kirim untuk pembelian produk – produk lokal, demi mendorong tingkat konsumsi melalui e-commerce dan memulihkan perekonomian UMKM lokal.
“Langkah ini merupakan apresiasi yang signifikan terhadap industri e-commerce dalam negeri. Dukungan dari pemerintah akan menjadi investasi jangka panjang yang dibutuhkan dalam pertumbuhan industri ini ke depannya, mengingat dengan atau tanpa adanya pandemi, e-commerce akan tetap memainkan peranan penting dalam mentransformasi sistem perdagangan dan memenuhi kebutuhan sehari – hari masyarakat,” pungkas Webber.
STEVY WIDIA
Discussion about this post