youngster.id - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal tersebut menginspirasi McDonald’s untuk membantu meningkatkan literasi anak Indonesia.
McDonald’s Indonesia kembali mengadakan McD Classroom. Di tahun ketiga McD Classroom ini, program dilakukan dalam bentuk pemberian beasiswa pelatihan bagi guru Sekolah Dasar (SD). Beasiswa pelatihan ini diberikan kepada 1.200 guru SD dari berbagai daerah di Indonesia.
Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka mengatakan, melihat rendahnya tingkat literasi anak Indonesia selama sepuluh tahun terakhir, pihaknya memperluas kegiatan McD Classroom sejak tahun 2020.
“Dengan memberikan pelatihan kepada para guru agar nantinya mereka dapat memberikan cara pengajaran yang lebih menyenangkan dan mudah diterima oleh para muridnya, sehingga diharapkan akan berdampak pada peningkatan literasi anak, terutama literasi sains. Selain itu, tentu saja ini merupakan apresiasi McDonald’s kepada guru,” ucap Sutji dalam keterangannya, Jumat (1/7/2022).
Bekerja sama dengan PGRI dan Klassku, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan pada 27 Juni hingga 1 Juli 2022 secara online. Ada dua tema yang dapat dipilih oleh guru peserta, yaitu kelas Pedagogik Sains dan kelas Asesmen Sains.
Chief Operating Officer Klassku Tony Siahaan mengatakan, selain berada di urutan 10 negara terbawah, mata pelajaran matematika dan sains seringkali menjadi tantangan bagi sebagian besar murid karena dianggap sulit. Untuk itu, pihaknya memfokuskan pengajaran pada literasi sains melalui Pelatihan Dasar Pedagogik yang bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan Guru dalam menyampaikan materi pelajaran, khususnya di bidang sains kepada murid-murid SD.
“Serta, Pelatihan Dasar Asesmen Sains untuk melatih Guru agar dapat membuat materi asesmen dasar dalam kurikulum baru, serta dapat membuat eksperimen sains sederhana bersama murid SD,” tutup Tony.
STEVY WIDIA
Discussion about this post