youngster.id - Meta dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta WIR Group, akan menggelar Eksibisi Teknologi Metaverse pada pertemuan puncak KTT G20 di Bali, November 2022. Kegiatan ini akan memberi informasi, pelatihan dan pengalaman terkait metaverse.
Kepala Kebijakan Publik untuk Meta di Indonesia Landry Subianto mengatakan, Meta terus mendukung visi pemerintah Indonesia dan pertemuan G20 dalam mewujudkan teknologi masa depan, khususnya metaverse, melalui serangkaian produk teknologi, program dan investasi, serta kemitraan.
“Eksibisi Teknologi Metaverse yang kami hadirkan pada pertemuan puncak G20 di Bali mendatang, menjadi wujud dari upaya kami mendukung transformasi digital di Indonesia, dan menunjukkan bagaimana Indonesia bisa mendapatkan manfaat yang besar dari teknologi dan masa depan metaverse, terutama di bidang pendidikan dan perdagangan,” kata Landry dalam jumpa pers, Rabu (19/10/2022).
Dia menyebut, eksibisi ini akan jadi bagian dari Digital Transformation Expo (DTE) pada KTT G20 di Bali. “Kolaborasi ini akan memberikan pengalaman awal metaverse yang akan mengajak orang-orang untuk melihat manfaat dari teknologi itu ketika telah hadir di Tanah Air,” ujarnya.
Menurut Landry, eksibisi ini akan menyuguhkan dua pilar utama, yakni pendidikan dan perdagangan. Dalam pilar Masa Depan Pendidikan teknologi ini telah membantu membuat belajar lebih menyenangkan dan efektif dengan berbagai pengalaman yang menarik dan mendalam.
“Dengan kemampuan melampaui batas ruang dan waktu, Meta akan membawa pengunjung ke situs Borobudur yang megah dan mempesona. Mereka dapat belajar tentang sejarah dan budaya yang meliputinya, seperti kerajaan-kerajaan Jawa Kuno dan relief-relief penuh cerita di candi tersebut,” tutur Landry.
Sedang pada pilar Masa Depan Perdagangan, Eksibisi Teknologi Metaverse akan membagikan pengalaman berbelanja yang meliputi lima dimensi, yaitu persepsi, emosi, pemikiran, perilaku, dan hubungan. Menurut dia, saat belanja online merevolusi pengalaman berbelanja, tidak dapat disangkal bahwa pembeli di seluruh dunia masih membutuhkan pengalaman belanja multi sensor untuk membantu mereka bergerak melalui dimensi tersebut.
“Dengan Metaverse, masa depan perdagangan menjadi tidak terbatas, berbelanja tidak hanya menjadi mudah, tetapi juga bermakna,” ujar Landry.
Sementara itu Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menilai, Eksibisi Teknologi Metaverse di G20 ini akan membuka mata semua orang untuk menangkap potensi besar dari metaverse, khususnya bagi perkembangan dunia pendidikan dan perdagangan di Indonesia.
“Eksibisi Teknologi Metaverse akan membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mendobrak batas-batas ruang untuk mengakses pendidikan serta memberikan pengalaman kaya dan berbeda dalam moda perdagangan untuk menggerakkan ekonomi,” ujarnya.
Eksibisi Teknologi Metaverse pada pertemuan puncak G20 ini akan menyimpulkan kolaborasi yang dilakukan Meta bersama dengan Kominfo dan mitra-mitra lainnya, termasuk WIR Group dan Central for Digital Society/ CfDS Universitas Gadjah Mada untuk mendukung Digital Economic Working Group (DEWG) G20.
STEVY WIDIA
Discussion about this post