Microsoft Imagine Cup 2018 Indonesia Pilih 5 Wakil Ke Asia Pasifik

Aplikasi Hoax Analyzer yang dikembangkan Tim CIMOL ITB berhasil mewakili Indonesia pada ajang Microsoft Imagine Cup 2017 tingkat Asia Tenggara (Foto: Microsoft Indonesia/Youngsters.id)

youngster.id - Microsoft Indonesia kembali menggelar kompetisi Imagine Cup untuk ke-14 kalinya. Telah terpilih lima pemenang yang akan mewakili Indonesia pada final Asia Pasifik di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2-5 April 2018.

Dalam siaran pers, Kamis (15/3/2018) disebutkan, pemenang Imagine Cup 2018 Indonesia akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 10 juta. Selain itu juga akan mewakili Indonesia di final Asia Pasifik untuk mendapatkan tempat di putaran final dunia dan meraih juara dunia Imagine Cup 2018.

Sebelumnya, tim dari Indonesia sudah mencetak dua juara dunia yaitu Solite Studio pada 2013 dan None Developer pada 2016.

Berikut daftar finalis Imagine Cup 2017 dari Indonesia, adalah:

1. Tim Beehive Drone: proyek Beehive Agriculture dari The University Agriculture.

Beehive Agriculture merupakan proyek yang bertujuan menerapkan teknologi drone berbasis Internet of Things (IoT). Proyek ini diklaim sebagai pendekatan baru untuk memecahkan salah satu masalah yaitu peningkatan permintaan makanan.
Sistem drone yang kooperatif dikembangkan dan dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk membawa detail akurasi pertanian ke tangan petani. Sistem perangkat ini dirancang untuk melakukan analisis dan tugas pertanian, serta kemudahan penggunaan drone melalui situs web dan aplikasi mobile.

2. Tim Carepol: proyek Carepol dari Universitas Komputer Indonesia (Unik) Bandung

Carepol adalah sistem pemantauan terpadu untuk memantau tingkat pencemaran udaya di wilayah kota, yang kemudian akan dipetakan ke dalam zona tingkat polutan. Berdasarkan informasi ini, pemerintah dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat, sekaligus menjadi rujukan untuk membuat kebijakan dan tindak lanjut atas dampak negatif dari polusi udara.

3. Tim FishGator: proyek FishGator dari Universitas AMIKOM Yogyakarta

FishGator adalah platform inkubator berbasis IoT, yang diterapkan pada ikan kerapu dan udang. Prinsip kerjanya dengan memantau kualitas air dan pengelolaan pakan pada kolam inkubasi, yang dilengkapi sistem perawatan otomatis menggunakan smartphone. FishGator memiliki sensor untuk mengukur tingkat keasaman (Ph), salinitas (kadar garam), kekeruhan dan suhu yang dilengkapi sistem pengenalan gambar berbasis sensor nafsu makan ikan yang terintegrasi dengan pemberi makan otomatis.

4. Tim Ratatouille: proyek ViaChat dari Institut Teknologi Bandung (ITB)

ViaChat adalah chatbot pendamping yang fokus pada pendampingan belajar. ViaChat bertujuan menyimulasikan kegiatan belajar di sebuah kelompok belajar dengan fokus utama mengevaluasi pengguna berdasarkan catatan mereka pada ViaChat.
ViaChat akan menganalisis catatan, lalu menghasilkan pertanyaan atau flashcard untuk mengevaluasi dan membantu dalam menghafal materi pelajaran.

5. Tim Taleus: proyek Dr. Tania dari ITB

Dr. Tania dalah chatbot berbasis pembelajatan mendalam (deep learning), yang dapat membantu petani mengidentifikasi penyakit tanaman melalui sistem pengenalan gambar. Aplikasi ini juga bisa memberi tahu petani tentang gejala dan cara mengelola penyakit tanaman dengan benar dan efektif.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version