youngster.id - Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), startup di bawah naungan UMG Idealab telah bekerja sama dengan berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, pihak swasta, bank, dan asuransi dalam proyek ekosistem Smart Farming 4.0 berbasis IoT (Internet of Thing).
Bayu Dei Apri Nugroho Co-Founder sekaligus Presiden Direktur MSMB mengatakan, pihaknya mulai akan menjajaki penjualan hasil panen hortikultura ke DKI Jakarta dengan potensi jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa. Hasil panen ini berasal dari sekitar 200 petani mitra MSMB di Sukabumi. Tujuannya, agar bisa membantu permasalahan petani dari hulu hingga hilir, di antaranya adalah petani-petani mitra di Sukabumi.
“Menggunakan aplikasi MSMB RiTx Bertani, petani juga bisa melakukan pencatatan kegiatan bertani sehingga aktivitas kegiatannya dapat tercatat dengan baik dalam bentuk Good Agricultural Practices (GAP). GAP ini nantinya menjadi basis dalam fitur traceability yang saat ini sedang kami kembangkan,” ujar Bayu dalam keterangannya, Senin (27/7/2020).
Dalam beberapa bulan ke depan, MSMB juga fokus mengembangkan sensor LoRa (Long Range) dengan keunggulan transmisi data dan cakupan sensor yang luas. Selama ini, sensor tanah dan cuaca MSMB mengandalkan sinyal GSM yang membuat cakupan sinyal di lokasi lahan menjadi terbatas. Dengan LoRa, informasi yang didapat petani akan lebih akurat.
Data terkait tanah bisa lebih presisi karena sensor tanah yang dapat dipasang lebih banyak. Hal ini menjadi solusi karena kondisi tanah yang berbeda-beda meski hanya dipisahkan bedeng saja.
“MSMB mengembangkan teknologi LoRa untuk menjangkau lahan yang lebih luas. Cukup dengan memasang satu tiang untuk sensor cuaca yang dipasang LoRa, sementara sensor tanahnya bisa kita pasang lebih banyak. Untuk 1.000 ha bisa 20 sensor tanah. Angka ini tentu masih belum bisa dipastikan karena kita sedang akan melakukan pengujian,” papar Founder UMG Idealab Kiwi Aliwarga.
Kiwi menambahkan, keberhasilan MSMB di Hannover Messe turut mengantar MSMB tergabung dalam katalog e-smart IKM (Industri Kecil Menengah) yang digadang Kemenperin. Kemenperin menargetkan 6.000 IKM bisa terjangkau program tersebut di tahun ini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post