youngster.id - Setelah sukses di tahun 2015, Telkomsel kembali menggelar NextDev 2016. Tak sekadar mencari juara, tetapi program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong fenomena kota pintar di Indonesia. Untuk itu tema kali ini adalah Smart City yang holistik lewat solusi, inovasi dan komunitas.
Informasi dari Kemenkominfo menyatakan bahwa terdapat 20 kota yang mulai atau telah menerapkan inisiatif Smart City. Ini merupakan prestasi sekaligus langkah awal dari perjalanan yang panjang. “Kami di Telkomsel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang digital company punya tanggung jawab sosial ke masyarakat, tanggung jawab yang sifatnya menstimulus anak-anak muda ke arah kreatif. Tak sekadar menang, tetapi ke depan program ini akan bergulir lewat pengembangan aplikasi individu, inovasi dan teknologi untuk memecahkan masalah perkotaan sekarang ini,” kata Bambang Siswanto Manager CSR, PT Telkomsel kepada Youngsters.id.
Menurut dia, berkaca dari realita, masalah perkotaan dapat diibaratkan sebagai “air terjun yang mengalir tanpa henti”. Kota-kota Indonesia terus bertarung dengan kemacetan, ketidaksetaraan pendidikan, penumpukan sampah serta masalah lain yang terus bertambah setiap harinya. Lantas, apa yang menyebabkan permasalahan tersebut? Salah satu faktor terbesar adalah urbanisasi dimana jumlah penduduk kota yang semakin padat akan membutuhkan tata kelola kompleks dari berbagai aspek.
Data dari PBB bahkan memprediksikan 67% populasi dunia akan tinggal di kota pada 2020. Selain itu, dampak dari urbanisasi turut dirasakan oleh daerah rural yang terus kehilangan sumber daya manusia mereka untuk pengembangan ke depan.
Oleh karena itu, Telkomsel ingin melakukan redefinisi Smart City untuk menjadi holistik dengan mencakup permasalahan rural. “Kami mengartikan Smart City sebagai sebuah konsep pemanfaatan teknologi dari berbagai pilar untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk kota dan daerah sekitarnya dengan tetap menjaga kesetaraan sosial,” ungkap Bambang.
Untuk mengembangkan konsep Smart City tersebut, tentu saja diperlukan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintahan, akademisi, media, pihak swasta dan juga masyarakat.
Telkomsel sebagai perwakilan industri melihat adanya cultural lag antara teknologi dengan masyarakat sebagai pengguna utamanya.
Maka, melalui NextDev 2016 ini, Telkomsel ingin memberikan wadah bagi para mahasiswa maupun masyarakat secara umum untuk berkontribusi dengan tiga peran utama, yaitu: Smart Solution (menghasilkan teknologi yang mampu menyelesaikan masalah), Smart Innovation (memberikan dampak positif secara kreatif) dan Smart Community (menjadi roda penggerak untuk masyarakat lainnya untuk berkontribusi).
“Ketiga hal tersebut diharapkan dapat mendorong terbentuknya Smart City sesuai definisi kami dan mewujudkan semangat NextDev, yaitu “Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia” pungkas Bambang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post