youngster.id - Mata uang virtual Bitcoin mencapai nilai tertinggi dalam tiga tahun. Kini, harga jual per koinnya bernilai sekitar US$900.
Pada awal 2016, single coin atau koin tunggal hanya bernilai sekitar US$435, namun nilai mereka terus naik sepanjang tahun. Kemajuan peningkatan yang stabil terus berlanjut, meskipun terjadi serangan hack secara teratur di bursa mata uang virtual.
Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (25/12/2016), Charles Hayter, pendiri situs Cryptocompare yang mengawasi mata uang virtual, mengatakan ketidakpastian politik global dan langkah India untuk mengendalikan mata uang kertas juga mendorong orang untuk membeli Bitcoins.
Jika tren tersebut terus berlanjut, ia mengatakan bahwa lebih banyak investor yang mungkin tergoda untuk membeli Bitcoins dengan alasan flight to safety alias cari selamat.
Para ahli mengatakan kenaikan nilai tersebut terkait dengan penyusutan mata uang Yuan China dalam jangka panjang. Mata uang China turun sekitar 7 % selama 2016. Mayoritas perdagangan mata uang Bitcoin terjadi di China karena memungkinkan orang untuk mangkir dari hukum lokal ketat yang membatasi berapa banyak uang orang China dapat ditukarkan.
Selain itu, hacker juga telah tergoda dengan meningkatnya nilai koin virtual. Pada bulan Agustus, Bitfinex, sebuah bursa mata uang virtual yang berbasis di Hong Kong, mengalami serangan hack besar-besaran, di mana Bitcoins senilai US$65 juta diduga telah dicuri oleh para peretas. Nilai Bitcoin turun sekitar 10 % ketika berita mengenai serangan hack diumumkan ke publik.
Mata uang virtual terpopuler di dunia tersebut belum mencapai rekor tertinggi yang berhasil dicapai pada akhir 2013, ketika setiap koinnya bernilai lebih dari US$ 1.000. Nilai total semua Bitcoins yang beredar saat ini telah melampaui US$14 miliar.
Bitcoin menjadi mata uang virtual tersukses di dunia karena dukungan dari peretail dan toko online besar. Karena sifatnya yang desentralisasi, nilai Bitcoin sangat fluktuatif dan sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar.