youngster.id - Tak lama lagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dalam jumlah besar. Menariknya sebagian besar itu adalah penduduk kelas ekonomi menengah yang akan menjadi penggerak utama ekonoi. Ini bisa menjadi peluang bagi pelaku ekonomi kreatif untuk sukses.
Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di forum diskusi A1 bertajuk “Indonesia Bukan Negara Miskin” baru-baru ini. Ia mengatakan jumlah penduduk kelas menengah Indonesia dapat meningkat dari 60 juta orang saat ini menjadi 85 juta orang pada 2020. Ini membuat kelas menengah menjadi motor penggerak utama perekonomian.
“Jumlah kelas menengah tersebut melampaui negara tetangga: Malaysia. Berarti di Indonesia, the biggest engine of growth karena kelas menengahnya,” kata Sri Mulyani .
Adapun, pola konsumsi kelas menengah cenderung mementingkan experience (pengalaman), seperti minum kopi atau menonton teater. Ini bisa menciptakan pasar bagi industri kreatif. Permintaan untuk produk industri kreatif akan meningkat, yang artinya pertumbuhan bagi industri ini.
Menurut Menkeu itu, peningkatan jumlah penduduk kelas menengah terjadi berkat program pengentasan kemiskinan dan kesenjangan yang dilaksanakan pemerintah. Program tersebut diklaim mengurangi jumlah penduduk yang rentan miskin.
Pendapat senada diungkapkan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri. Perilaku konsumsi masyarakat telah bergeser dari kebutuhan (needs) menjadi keinginan (wants). Bila konsumsi telah mengutamakan keinginan, harga tidak lagi menjadi masalah. “Industri kreatif menjadi luar biasa, unlimited,” ujarnya.
Peningkatan jumlah kelas menengah dan perubahan pola konsumsi juga dirasakan aktris Happy Salma. Hal ini berdasarkan pengalamannya di bisnis perhiasan dan seni pertujukan teater. “Bisnis perhiasan saya naik 45%. Sebelumnya pasar kami dari Amerika,” kata dia.
Sementara itu, tiket dua pertunjukan teater yang diselenggarakannya habis dalam waktu sepekan. Padahal, harga tiket termurah yang ditawarkan sebesar Rp 250 ribu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post