youngster.id - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan sepanjang tahun lalu mencapai Rp 94,4 triliun atau di bawah target sebesar Rp 120 triliun. Sementara itu, target sementara penyaluran KUR tahun ini mencapai Rp 106,4 triliun.
Setyo Dawas Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman mengatakan, jumlah tersebut disalurkan melalui 38 lembaga penyalur KUR yang terdiri atas 33 bank, empat lembaga pembiayaan, dan satu koperasi.
“Tahun lalu, realisasi KUR mencapai Rp 94,4 triliun. Target sementara untuk tahun 2017 sebesar Rp 106,4 triliun, tapi nanti dapat kembali berubah setelah komite KUR menetapkan kebijakannya minggu depan,” kata Braman Kamis (12/1/2016) di Jakarta.
Ia menambahkan,sejauh ini belum terdapat perubahan pada bunga KUR yang masih sebesar 9%. Namun, bunga KUR tersebut nantinya dapat saja berubah tergantug keputusan komite kebijakan KUR.
Mohammad Irfan Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkk (BRI) mengungkapkan, hingga akhir tahun lalu penyaluran KUR perseroan telah mencapai Rp 69 triliun. Penyaluran KUR tersebut terdiri atas KUR mikro Rp 61 triliun dan KUR ritel Rp 8 triliun. “Tahun lalu target kami Rp 69,5 triliun. Tahun ini kami masih tunggu putusan dari pemerintah,” kata dia.
Sementara itu, Anton Siregar Kepala Divisi Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menjelaskan, pihaknya sudah memenuhi alokasi KUR ritel yang diberikan pemerintah sebesar Rp 10 triliun sejak Oktober 2016 silam.
Oleh karena itu, lanjut dia, perseroan mengajukan penambahan alokasi sehingga membuat penyaluran KUR hingga Desember 2016 mencapai Rp 10,25 triliun. “Setelah merealisasikan 100% KUR ritel pada Oktober 2016, akhirnya kami mendapatkan tambahan lagi sehingga realisasinya menjadi Rp 10,25 triliun,” kata dia.
Sementara itu Muliaman Hadad Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, penyaluran KUR saat ini masih didominasi pada sektor perdagangan. Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sedang berupaya untuk mendorong penyaluran KUR ke sektor-sektor produktif, seperti pertanian, perikanan, kemaritiman, dan pariwisata.
“Soalnya, masing-masing sektor karakteristiknya berbeda, maka diperlukan fitur yang berbeda pula untuk sektor-sektor tersebut,” kata Muliaman.
STEVY WIDIA
Discussion about this post