Perempuan Indonesia Ujung Tombak Kemajuan UMKM Berbasis Digital

Perempuan pemilik UMKM. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Dalam beberapa tahun terakhir, industri UMKM di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama dalam hal partisipasi para perempuan yang memulai usaha mandiri di berbagai bidang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah UMKM yang dikelola perempuan mencapai 64,5% dari total UMKM yang ada di Indonesia, atau mencapai 37 juta UMKM.

Berdasarkan laporan Women Will dari Googe, 40% perempuan berusia 25-34 tahun di Indonesia lebih memilih mendirikan perusahaan sendiri. Dalam riset Sasakawa Peace Foundation, Indonesia bersama Thailand dinobatkan menjadi negara penyumbang jumlah pengusaha perempuan tertinggi di Asia Pasifik.

Jika partisipasi perempuan terus ditingkatkan hingga mencapai 20%, diperkirakan bahwa Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia bisa meningkat signifikan hingga Rp26 ribu triliun atau USD 1,8 triliun pada tahun 2030. Angka ini diyakini terus meningkat, terlebih selama pandemi.

Selain itu, kemajuan teknologi digital menjadi salah satu pendorong utama dari tren positif ini. Riset McKinsey memaparkan bahwa UMKM yang dijalankan oleh para perempuan menghasilkan 35% pendapatan melalui e-commerce, dibandingkan hanya 15% dari offline. Teknologi digital yang semakin canggih memudahkan para pengusaha perempuan yang baru merintis untuk bisa menjangkau pasar nasional – dan bahkan global – dengan biaya rendah dan fleksibilitas yang tinggi.

Josephine Siswanto, Owner and Managing Director of Less For More, dan Astri Zakiyyah, Owner of BWBYAZ, merupakan contoh perempuan Indonesia yang merasakan betul kemudahan memulai bisnis online di era digital masa kini. Dengan berkolaborasi bersama e-commerce enabler SIRCLO, mereka berhasil membesarkan lini fesyennya dengan pertumbuhan pembelian yang konsisten. Mereka memberikan pandangan dan cerita bisnis mereka melalui acara Women Empowerment Weeks Conference SIRCLO pada tanggal 29 April lalu.

“Walaupun saat ini sudah ada platform marketplace ataupun media sosial, kami percaya bahwa kehadiran website sangatlah penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan menonjolkan identitas brand secara lebih kuat. Ketika pelanggan memiliki trust, maka mereka akan langganan jangka panjang, sehingga customer service benar-benar harus dioptimalkan untuk melayani dan menjawab pertanyaan mereka sebaik mungkin,” ungkap Josephine dalam keterangan pers Selasa (18/5/2021).

SIRCLO merupakan perusahaan e-commerce enabler di Indonesia yang membantu brands berjualan online melalui ragam solusi, diantaranya SIRCLO Store, SIRCLO Commerce, dan ICUBE by SIRCLO. Seiring perkembangan kebutuhan untuk berjualan di berbagai kanal online sekaligus, melalui satu dasbor manajemen yang terpadu, SIRCLO Store kini memiliki fitur Marketplace yang dapat mengelola penjualan brands di marketplace.

SIRCLO telah mendukung lebih dari 100.000 brands untuk mengembangkan bisnisnya secara online. Angka tersebut mencakup brands dari skala UMKM hingga enterprise seperti Unilever, Reckitt Benckiser, L’Oréal, dan Levi’s.

“Dari 5 brand tersukses di SIRCLO Store saat ini, kami menemukan bahwa 3 diantaranya dimiliki oleh perempuan. Ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami, dimana kami melihat para perempuan Indonesia dapat menjadi ujung tombak kemajuan UMKM berbasis digital. Kami akan terus berinovasi menciptakan fitur dan layanan berbasis teknologi lainnya, dengan

harapan akan semakin banyak perempuan Indonesia yang siap terjun menjadi entrepreneur dan mewujudkan ide-ide terobosan mereka memulai usaha online-nya sendiri,” kata Brian Marshal, Founder dan Chief Executive Officer dari SIRCLO.

 

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version