Pertumbuhan Investasi Startup Indonesia Masih Didominasi e-Commerce

Suasana Indonesia E-commerce Summit & Expo 2016. (Foto: Ilustrasi/Youngsters.id)

youngster.id - E-commerce dan transportasi mendominasi pertumbuhan investasi startup di Indonesia. Dalam riset Indonesia Venture Capital Outlook 2017, presentase investasi dari 2012 hingga 2017 mencatat kategori e-commerce ,58%, transportasi 38%, finance 1%, classified atau directory 1%, payment 1%, dan kategori lainnya 2%.

Demikian hasil riset Principal Firma A.T. Kearney Shekhar Chauhan. Riset tersebut dari Mei hingga Agustus 2017 ini menunjukkan bahwa lanskap start-up di Indonesia masih berada di tahap awal tetapi mengalami kemajuan yang sangat pesat.

“Ini dapat dibaca selain ecommerce dan transportasi, yang lain belumberkembang. Cara (membaca) kedua, Sebeneranya kesempatannya ada di sini(e-commerce dsn transportasi),” kata Sales Operations & Strategy Lead Google Mifza Muzayan, Selasa, (19/9/2017) di Jakarta.

Para investor modal ventura tetap sangat percaya terhadap peluang investasi Indonesia, menilik dari kemajuan ekonomi negara, jumlah kelas menengah yang meningkat, serta begitu banyaknya jumlah populasi anak muda yang sangat melek teknologi. Dari presentase tersebut dominasi total investasi transportasi ada pada Gojek sebesar US$ 1.8 miliar, sedangkan kategori ecommerce Tokopedia meraih US$ 1.4 miliar dan Traveloka US$ 500 juta.

Di tahun 2017, investor dari China terlibat dalam lingkungan startup di Indonesia, terhitung hingga 94%. “Tidak semua dari 94 persen ini dari investor China, tapi kami melihat mereka semakin aktif mereka involved di 94 dari investasi di tahun ini,” Mifza Muzayan.
Investor dari China yang terlibat berinvestasi, yaitu Tencent kepada Gojek senilai US$ 1.2 miliar, Alibaba Group kepada Tokopedia US$ 1.1 miliar, dan JD.COM kepada Traveloka US$ 500 juta.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version