Jumat, 3 Februari 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Perusahaan Teknologi Ini Berhasil Keluar Dari Krisis Usai Embargo Amerika

6 Januari 2023
in News
Reading Time: 2 mins read
Huawei HDC 2021

Huawei Developer Conference di Shenzhen, Tiongkok. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan teknologi global Huawei  dilaporkan membukukan angka penjualan kuartal IV yang lebih positif dibanding tahun lalu, yakni sebesar 191 miliar yuan atau sekitar Rp 430,8 triliun. Perolehan ini membaut Huawei siap bangkit kembali di tahun 2023.

CEO Huawei Eric Xu mengklaim bahwa perusahaan berhasil keluar dari krisis dan kembali ke bisnis seperti sediakala.

“Pada tahun 2022, kami berhasil keluar dari krisis. Pembatasan AS sekarang menjadi normal baru (new normal) kami, dan kami kembali ke bisnis seperti biasa,” tulis Xu dalam surat menyambut Tahun Baru 2023.

Huawei sempat tersandung akibat embargo yang dilakukan Amerika Serikat, pada 2019. Secara umum, Huawei masuk daftar hitam dan tidak bisa menjual produknya serta mendapatkan komponen ke/dari perusahaan asal AS. Konsekuensi dari blacklist itu, smartphone Huawei tidak boleh menggunakan sistem operasi Android, tidak dibekali layanan Google (Google Mobile Service/GMS) seperti YouTube, Google Maps, Google Drive, serta tidak bisa menggunakan chipset 5G dari Qualcomm.

Baca juga :   Perkuat Posisi di Konten Hiburan Digital, Melon Indonesia Rebranding Jadi Nuon Digital Indonesia

Kondisi tersebut membuat bisnis smartphone Huawei goyah. Bahkan, Huawei harus terdepak dari lima besar vendor ponsel dunia dan menghentikan produksi chipset Kirin yang selama ini tertanam di ponsel Huawei. Dilansir laman Gizchina, Huawei telah mengalami penurunan penjualan yang sangat besar sejak sanksi AS diberlakukan.

Huawei juga mau tak mau harus mengembangkan sistem operasinya “HarmonyOS” dan ekosistem Huawei Mobile Services (HMS) sebagai pengganti dari layanan Google.

Menurut laporan Bloomberg, angka penjualan setahun penuh Huawei diprediksi mencapai 636,9 miliar yuan (sekitar Rp 1.437 triliun), sedikit naik dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 636,8 miliar yuan (setara Rp 1.436 triliun). Meski tumbuh, pendapatan untuk tahun 2022 itu disebut masih jauh di bawah rekor pendapatan Huawei pada 2019 yang mencapai US$122 miliar atau setara Rp 1.898,9 triliun.

Baca juga :   Ratusan Aplikasi Hadir di Huawei AppGallery

Menurut laporan SamMobile, Huawei bisa bangkit berkat strategi perusahaan men-diversifikasi (penganekaragaman) sumber pendapatannya. Tak hanya menjual smartphone, Huawei juga mulai menjual paten, serta teknologi dan layanan kepada berbagai pelanggan, termasuk perusahaan mobil, penambang, dan kawasan industri.

Pada tahun 2022, Huawei mulai memungut biaya paten dari Apple, Samsung, dan perusahaan lain. Kepala Kekayaan Intelektual Huawei, Alan Fan mengatakan perusahaannya telah menandatangani lebih dari 20 perjanjian lisensi terkait mobil terhubung (connected car), Internet of Things, jaringan, dan mobile. Laporan lain menyebutkan bahwa Huawei telah menghabiskan tiga tahun terakhir untuk meneliti, mengembangkan, dan mencari sumber teknologi dan komponen yang merupakan alternatif dari solusi Amerika Serikat, negara yang memblokirnya.

Baca juga :   Huawei Hadirkan Toko Aplikasi AppGalery

Huawei juga mengonfirmasi bahwa mereka telah berhasil melakukan terobosan dalam proses litografi EUV bersama lembaga Administrasi Properti Intelektual Nasional China.

 

STEVY WIDIA

Tags: embargoHarmonyOShuaweiHuawei Mobile Services (HMS)perusahaan teknologi global
Previous Post

Bank Dunia Kucurkan Dana untuk Akses Layanan Identitas Digital Biometrik Indonesia

Next Post

Perdagangan Aset Kripto Terus Mengalami Peningkatan

Related Posts

Peresmian Desa Digital Amartha
News

Kurangi Ketimpangan Literasi Digital, Amartha Foundation Resmikan Program Desa Digital di Sulawesi Tengah

2 Februari 2023
0
mobile game
News

Nostra Klaim Capai 75 Juta MAU di Online Gaming

2 Februari 2023
0
PLTS Atap
News

Xurya Jangkau Lebih Banyak Industri untuk Pertumbuhan Industri Hijau

2 Februari 2023
0
Load More
Next Post
perdagangan aset kripto

Perdagangan Aset Kripto Terus Mengalami Peningkatan

Lazada City Leader

Jadi Wirausahawan Digital Bisa Jadi Resolusi Barumu!

manufaktur

Startup Sektor Manufaktur Imajin Tengah Galang Pendanaan Tahap Awal

Discussion about this post

Berita Terbaru

Peresmian Desa Digital Amartha

Kurangi Ketimpangan Literasi Digital, Amartha Foundation Resmikan Program Desa Digital di Sulawesi Tengah

2 Februari 2023
0
Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga

Bank CIMB Niaga Ajak Anak Muda Berpartisipasi dalam Gerakan Sosial Kejar Mimpi

2 Februari 2023
0
Finnet x KCIC

Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

2 Februari 2023
0
mobile game

Nostra Klaim Capai 75 Juta MAU di Online Gaming

2 Februari 2023
0
PLTS Atap

Xurya Jangkau Lebih Banyak Industri untuk Pertumbuhan Industri Hijau

2 Februari 2023
0
edDoorz Regional VP Marketing Henry Manampiring

RedDoorz Buktikan Bisa Resiliensi Dengan BEP di Masa Pandemi

2 Februari 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version