Pintek Sediakan Solusi Education Embedded Financing Bagi Pelaku Usaha Pendidikan

Tommy Yuwono - Pintek

Tommy Yuwono,Co-founder & CEO Pintek.id (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan financial technology peer-to-peer lending untuk pendidikan Pintek mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadopsi pendanaan tertanam (embedded financing) melalui kerja sama dengan produsen kebutuhan pendidikan dan mitra resmi SIPLah.

Dengan konsep education embedded financing, Pintek menyediakan layanan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan. Dengan begitu, sekolah dapat mempersiapkan serta meningkatkan sarana prasarana untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar dengan tepat waktu, sehingga mengurangi learning loss yang terjadi.

Pelaku usaha/UKM pendidikan, selaku tulang punggung pengadaan sekolah, sangat memerlukan dukungan akses pendanaan. Menurut Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2021, terdapat 46,6 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan karena terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun P2P lending.

Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengatakan, kebutuhan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dapat terpenuhi dengan dukungan yang tepat. Sarana dan prasarana sekolah dapat disediakan oleh para pelaku usaha/UKM pendidikan dengan manajemen supply chain dan permodalan yang tepat juga.

“Dengan menerapkan ‘education embedded financing’ ini, Pintek memberikan kemudahan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memenuhi kebutuhan modal pengadaan. Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah. Pintek sudah siap dana, sehingga UKM tidak perlu khawatir lagi, dan sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai,” kata Tommy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Untuk menerapkan education embedded financing, Pintek bekerja sama langsung dalam supply chain untuk menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku usaha/UKM pendidikan, seperti principal, distributor, reseller besar, dan mitra SIPLAH. Hal ini merupakan langkah konkret bagi Pintek untuk dapat bersinergi dengan seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari sumber utama penyedia produk dan jasa pendidikan, pelaku usaha/UKM pendidikan hingga pengguna akhir, yaitu sekolah, guru, dan siswa yang menerima manfaat positif.

Menurut Tommy, hingga saat ini Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 pelaku usaha/UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650,000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia serta menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,350,000 pengunjung unik setiap bulan.

“Solusi ‘education embedded financing’ ini dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis pendidikan di berbagai skala. Harapannya, seluruh pelaku usaha/UKM pendidikan bisa memiliki akses pendanaan, dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah sehingga Merdeka Mengajar dapat terealisasi. Hal ini adalah wujud komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam ekosistem pendidikan secara menyeluruh,pungkas Tommy.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version