youngster.id - Potensi bisnis iot di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia sangat besar. Berdasarkan data IDC, Asia Pasifik kecuali Jepang diproyeksikan pertumbuhan perangkat IoT dari 3,1 miliar perangkat menjadi 8,6 miliar. Pemerintah pun menjanjikan dukungan atas pertumbuhan IoT di Indonesia.
Janji pemerintah itu disampaikan Mariam F Barata, PLT Dirjen Aplikasi dan Informatika dari pidato Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk acara IoT Bussiness Platform, Senin (15/8/2016) di JW Mariot Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).
“Indonesia diharapkan menjadi pemeran utama dalam pertumbuhan IoT terbesar Asia Tenggara. Indonesia menawarkan peluang yang luar biasa dalam hal skala dan penggunaan solusi IoT/M2M serta memanfaatkan teknologi melalui perusahaan perusahaan besar dan pengambilan kebijakan dan memimpin transformasi di seluruh wilayah ASEAN,” papar Mariam mengutip pidato tertulis Menkominfo Rudiantara.
Indonesia sendiri memiliki 235 penduduk dan 297 pengguna seluler yang menjadikan negara ini menempati posisi keempat terbesar dunia dalam pengguna ponsel. Pada 2030 nanti, sektor otomotif Indonesia diramal mencapai 46 juta kendaraan, sementara di sektor layanan umum akan tersedia 83 juta rumah untuk 300 juta penduduk. Usaha Kecil Menengah (UKM) juga disebut akan mencapai 4,8 juta jumlahnya yang akan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Pemerintah berharap potensi besar ini tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar besar untuk pemain luar. Program NAWACITA pemerintahan Presiden Jokowi yang sejalan dengan program IoT. Untuk merealisasikannya, Kominfo telah memiliki proyek Palapa Ring untuk menghubungkan seluruh ibu kota di Indonesia denga kabel fiber yang ditargetkan rampung tahun 2019.
STEVY WIDIA
Discussion about this post