youngster.id - Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang menyumbang 60% dari PDB nasional. Sekitar 60% UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan meliputi 34% usaha menengah, 50,6% usaha kecil, dan 52,9% usaha mikro. Karena itu, pemberdayaan pelaku usaha perempuan perlu ditingkatkan, termasuk dalam hal literasi keuangan.
Hal ini mendorong Visa menggelar program literasi keuangan #IbuBerbagiBijak. Tahun ini, program ini menghadirkan rangkaian hybrid workshop manajemen keuangan dan usaha kecil untuk 500 pelaku UMKM perempuan di wilayah Badung dan Denpasar, Bali. Program ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pemerintah daerah Bali.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, Visa secara konsisten menjalankan program #IbuBerbagiBijak untuk menjangkau pelaku UMKM perempuan sebagai tulang punggung perekonomian di Bali, dan mendukung untuk memperluas pengetahuan dan wawasan mereka dalam mendukung pemulihan ekonomi.
“Melalui program ini, Visa berupaya memberdayakan dan membekali para perempuan pelaku UKM dengan keterampilan dan sarana manajemen keuangan dan bisnis yang diperlukan agar dapat bertahan dalam jangka panjang, sekaligus membuka pintu bagi mereka untuk mengembangkan penjualan,” kata Riko dalam jumpa pers virtual, Kamis (23/6/2022).
Menurut Riko, tujuan ini sejalan dengan fokus pemerintah tahun ini untuk mengoptimalkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk mendorong peran strategis perempuan dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mereka go global.
Program yang bermitra dengan Maxi Consulting di tahun ini akan memberdayakan pelaku UMKM perempuan untuk lebih berorientasi ekspor, serta membantu mereka dalam memahami dan membangun potensi untuk mengembangkan bisnis mereka ke luar wilayah. Rangkaian workshop, dilanjutkan dengan hybrid expo dan sesi business matching, akan melibatkan narasumber praktisi dan akademisi, serta figur publik seperti Andy F. Noya, dan sejumlah mitra potensial, termasuk bisnis lokal yang mapan, seperti Titipku dan Bhinneka.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah target untuk pengembangan UMKM nasional, antara lain meningkatkan kontribusi UMKM hingga 65% dari PDB nasional pada tahun 2024, menargetkan kontribusi UMKM hingga 17% dari total ekspor pada tahun 2024, dan digital onboarding 30 juta UMKM pada tahun 2030.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengatakan, masalah pelatihan, perizinan, pemasaran, dan juga pembukuan keuangan yang baik menjadi salah satu tantangan. “Perlu kita tingkatkan kemampuan sumber daya manusia, khususnya literasi keuangan atau financial literacy. Saya harap kegiatan ini memberikan inspirasi kepada para hadirin (pelaku UMKM perempuan) bersama-sama dengan pemerintah, sinergi, dan kolaborasi mendukung ketahanan ekonomi masyarakat,” katanya.
STEVY WIDIA
STEVY WIDIA
Discussion about this post