Raih Pendanaan Seri C, Halodoc Akan Perluas Layanan Kesehatan Ke Berbagai Sektor Vertikal

Halodoc

Jonathan Sudharta, CEO dan Co-founder Halodoc. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup Halodoc telah tumbuh menjadi platform layanan kesehatan terintegrasi yang menghubungkan jutaan masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas. Potensi ini menarik investor sehingga Halodoc mendapat pendanaan seri C sebesar US$ 80 juta.

Pendanaan kali ini dipimpin oleh Astra, bersama sejumlah investor lainnya seperti Temasek, Telkomsel Mitra Inovasi, Novo Holdings, Acrew Diversify Capital Fund, serta Bangkok Bank. Beberapa investor terdahulu juga turut berpartisipasi dalam seri ini seperti UOB Venture Management, Singtel Innov8, Blibli Group, Allianz X, Openspace Ventures, dan lainnya.

CEO dan Co-Founder Halodoc Jonathan Sidharta mengungkapkan, pendanaan ini akan dialokasikan untuk memperluas penetrasi Halodoc di berbagai vertikal kesehatan utama serta meningkatkan pengalaman pengguna melalui teknologi.

“Kami sangat bersyukur atas apa yang telah Halodoc capai selama lima tahun belakangan. Kemampuan kami dalam mengubah strategi bisnis dan menciptakan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia di masa yang tidak pernah kita prediksi sebelumnya tidak lepas dari misi progresif kami untuk menyederhanakan layanan kesehatan. Hal ini juga tentunya dapat tercapai berkat kepercayaan masyarakat dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, asosiasi, serta mitra-mitra strategis kami,” kata Jonathan dalam perayaan HUT Halodoc ke-5 yang disiarkan secara virtual Rabu (21/4/2021).

Sebelumnya, capaian serta pertumbuhan yang menjanjikan membuat Halodoc juga mendapatkan pendanaan seri B di tahun 2019, termasuk menjadi startup di sektor kesehatan pertama yang menerima pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation.

Di tahun yang sama, Halodoc juga meluncurkan layanan terbaru, yaitu Buat Janji yang dapat mengakomodasi penjadwalan ke rumah sakit, lab, bahkan homecare.

Secara transaksi, Halodoc juga mengalami pertumbuhan signifikan sejak 2018, yaitu hingga 16 kali lipat.  Selain itu, pertumbuhan pengguna aktif mencapai 25 kali lipat dalam periode waktu yang sama. Ekosistem Halodoc pun kini telah didukung lebih dari 20.000 mitra dokter berlisensi, 2.000 RS/klinik/lab, serta 4.000 apotek terdaftar yang tersebar di ratusan kota di Indonesia.

Upaya dan kerja keras ini juga diakui oleh dunia internasional dengan terdaftarnya Halodoc sebagai satu-satunya startup kesehatan dari Asia Tenggara yang masuk daftar bergengsi Digital Health 150 dari CB Insights.

“Di tahun-tahun mendatang, Halodoc akan tetap fokus untuk berkontribusi dalam mengentaskan kesenjangan akses layanan kesehatan di Indonesia. Sejak berdiri, Halodoc fokus pada inovasi guna menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin kompleks,” tutup Jonathan.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version