youngster.id - Finantier, startup Open Finance Asia Tenggara yang menyediakan platform application programming interface (API) bagi institusi keuangan dalam mengakses dan menganalisa data finansial konsumen, telah meraih pendanaan tahap awal yang dipimpin oleh Global Founders Capital (GFC) dan East Ventures (EV). Dengan ini Finantier akan memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.
Co-founder dan COO Finantier, Edwin Kusuma mengatakan, Finantier memudahkan akses ke layanan keuangan bagi jutaan orang yang tidak memiliki rekening bank, mulai dari warung-warung pinggir jalan (UKM) hingga pekerja gig economy, memperoleh keuntungan dari jejak data digital mereka.
“Dengan adanya akses ke layanan keuangan, kami dapat membantu mereka dan orang yang mereka cintai untuk memiliki kehidupan yang lebih baik,” ungkap Edwin dalam keterangan pers, Kamis (17/6/2021).
Finantier adalah satu-satunya perusahaan Open Finance di Asia Tenggara yang bekerja sama dengan regulator dan memberi saran terkait standar open banking dan Open Finance. Perusahaan ini dipimpin oleh para veteran fintech yang memiliki beragam pengalaman selama berpuluh-puluh tahun.
“Open Finance adalah perpanjangan dari open banking. Open Finance memungkinkan pertukaran data finansial non-perbankan termasuk kredit dan hipotek dengan aman. Selain itu Open Finance juga memfasilitasi pertukaran terbuka data konsumen sehingga perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus menciptakan layanan yang lebih dipersonalisasi,” ungkap Diego Rojas Co-founder dan CEO of Finantier.
Pendanaan sebesar 7-digit ini melebihi target perusahaan dan diperoleh pada valuasi post-money sebesar lebih dari 20 kali dibandingkan valuasi pre-seed di bulan November 2020.
“Kami yakin, dengan keahlian dan pendekatan transparan tim Finantier, konsep Open Finance akan dapat diperkenalkan kepada jutaan orang yang di Asia Tenggara yang tidak memiliki rekening bank dan akses ke layanan keuangan yang layak, sehingga dengan demikian mempercepat inklusi keuangan,” kata Oliver Samwer, Founder dan Managing Partner di GFC
Pendanaan tersebut dipimpin oleh kelompok investor ternama seperti Future Shape, perusahaan investasi dan penasehat yang didirikan oleh Tony Fadell, co-inventor dari iPhone, Partech Partners, Saison Capital, dan GMO VenturePartners. Selain itu, untuk memperkuat dewan penasihatnya, Finantier merekrut Francesco Simoneschi, Co- Founder dan CEO Truelayer bergabung dalam jajaran kelompok penasihatnya.
Beberapa investor terdahulu seperti AC Ventures, Y Combinator, Genesia Ventures, Two Culture Capital dan sejumlah angel investor ternama juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Finantier sebelumnya merupakan bagian dari batch musim dingin 2021 Y Combinator. Sejak awal tahun, perusahaan telah menambah timnya lebih dari lima kali menjadi 50 karyawan, dan memperbanyak klien serta kemitraan hingga lebih dari 50% per bulannya.
Pendanaan tersebut akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan dan memperbesar penawaran produk Finantier, melakukan ekspansi di Indonesia dan sekitarnya, serta menggandakan jumlah karyawan.
“Kami punya harapan untuk Finantier sejak awal dan yakin bahwa mereka berperan penting dalam mewujudkan harapan tersebut dengan menghubungkan mereka yang tidak memiliki akses keuangan ke fintech dan institusi keuangan di berbagai negara.” kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures.
STEVY WIDIA
Discussion about this post